Hengkangnya partai Demokrat dari koalisi perubahan sebab merasa Terkhianati oleh keputusan Partai NasDem dan Surya Paloh.
AHY dan partai Demokrat lebih memilih keluar dari barisan yang hampir satu tahun itu telah terjalin.
Ada trouble error dalam koalisi yang dibangun oleh NasDem, PKS dan Demokrat, sehingga partai berlambang Mercy itu lebih memilih jalannya sendiri.
Anies Baswedan dan Surya Paloh dianggap sebagai dalang dari peristiwa penghianatan tersebut, sebab keputusan sepihak itu menyalahi piagam koalisi yang sudah terbangun.
AHY dan Demokrat memposisikan diri sebagai korban (Playing Victim) dan menjadi barisan sakit hati yang sulit untuk kembali berkompromi dan berkolaborasi dengan Anies dan NasDem.
Tentu saja hal tersebut akan ditangkap oleh pihak-pihak yang berkepentingan, apakah Demokrat kan berkoalisi dengan PDI perjuangan yang hendak mengusung Ganjar Pranowo dengan proses rekonsiliasi antara SBY dan Megawati?
Atau Demokrat akan berlabuh ke Koalisi Indonesia Maju (KIM), sementara partai Demokrat menjadi partai yang cukup keras mengkritik kebijakan presiden Jokowi, mungkinkah Demokrat akan membuat poros sendiri?
Tentu saja AHY dan Demokrat tidak ingin terjebak untuk kesekian kalinya, sehingga terjebak dan terkena prank oleh partai-partai lain.
Oleh karena itu cukup sekali saja AHY dan Demokrat menjadi Korban (playing Victim), sehingg Demokrat perlu mengevaluasi secara keseluruhan, sehingga langkah politiknya tidak mati di tengah jalan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI