Partai NasDem yang memiliki kursi di Senayan sebanyak 59 kursi dan partainkebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 58 kursi.
Gabungan antara partai NasDem dan PKB sudah memiliki 117 kursi, tentu saja hal tersebut sudah memenuhi persyaratan ambang batas presidential Threshold 20%.
Artinya pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin itu sudah bisa mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meski tidak bisa dipungkiri elektabilitas ketokohan Cak Imin hasil lembaga survey berada di Bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bahwasanya Surya Paloh sebagai salah satu king maker dalam konstalasi politik di negeri ini sudah memiliki kalkulasi yang matang.
Inilah salah satu kecerdasan Surya Paloh, dengan lobi-lobi tingkat dewa mampu menggaet PKB dan Cak Imin, dan lepas dari Cengkeraman Gerindra dan Prabowo Subianto.
Situasi politik ini memang sudah terendus jauh-jauh hari, sebab Cak Imin tidak kunjung di deklarasikan oleh Prabowo Subianto, hingga masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar bergabung dengan berganti nama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Kerjasama Politik antara NasDem dan PKB tentu saja membuat Gerindra dan Prabowo Meradang, sebab Cak Imin di Koalisi Indonesia Maju dari pemain inti menjadi pemain cadangan pasca masuknya PAN dan Golkar.
Kebuntuan Bakal Cawapres dikoalisi perubahan sudah terjawab
Deklarasi Anies - Cak Imin sebagai jawaban atas kebuntuan di tubuh koalisi perubahan, sebab masing-masing partai Baik itu PKS maupun Demokrat, sebenarnya sama-sama memiliki tokoh untuk di pasangkan dengan Anies Baswedan.
Langkah politik Surya Paloh bersama Anies Baswedan dengan meminang Cak Imin dan PKB, dan menjadikan cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan sebagai langkah politik Cerdas Surya Paloh untuk memecah kebuntuan.