"Belajar dari peristiwa yang terjadi baru-baru ini, dimana peristiwa kebakaran yang tanpa disadari oleh pemiliknya, bukan sebab lampu konsleting, namun lampu yang terus menyala mengakibatkan wadah lampu itu meleleh"
Peristiwa kebakaran yang terjadi di salah satu rumah warga di kabupaten Jember, memang tidak di sadari oleh pemiliknya.
Kejadian tersebut pada Rabu (23/08) sekitar jam 09.00 wib, dimana sang pemilik yang pergi kesawah untuk merawat tanaman itu, tanpa ia sadari rumahnya sudah hampir separuh di lalap si jago merah, beruntung ada pengemudi yang lewat nan baik hati, segera mendobrak rumah yang sedang tidak ada orangnya tersebut.
Usut punya usut kronologi terjadinya pembakaran milik warga bernama Faruq tersebut yang merupakan warga Dusun Kidul Besuk, Kecamatan Ajung Kabupaten Jember tersebut, bukan sebab karena konsleting, melainkan lampu yang terus menerus menyala mengakibatkan wadah dari lampu yang terbuat dari bahan plastik itu meleleh.Â
Kronologi Kebakaran dan sebab terjadinyaÂ
Warga Dusun Kidul Besuk yang bernama Faruq itu pekerjaan tetapnya memang sebagai seorang petani. Tanpa ia sadari malapetaka terjadi dirumahnya yang membuat dirinya sendiri terkejut dan kaget dengan peristiwa yang menimpa dirinya.
Peristiwa kebakaran itu bermula dari panasnya lampu listrik yang membuat plastik wadahnya meleleh, sehingga bercucuran ke bawah.
Lokasi kebakaran tersebut bermula dari sebuah kamar putrinya Faruq yang kebetulan sang putri tersebut sedang menimba ilmu di salah satu pondok pesantren.
Otomatis karena kamar itu tidak di tempati oleh sang putri yang sedang mondok di sebuah pesantren, maka sang bapak (Faruq) terus menerus menyalakan lampunya, supaya kamar anaknya selalu terang benderang.
Karena kebiasaan itulah si bapak (Faruq) yang terus menerus menyalakan lampu di kamar anaknya itu, membuat wadah lampu itu meleleh, dan bercucuran ke bawah, yang kasurnya memang cukup rentan dengan si jago merah.
Beruntung peristiwa Naas itu tidak sampai memakan korban, hanya saja kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Belajar dari peristiwa terus menerus menyalakan lampu bisa menjadi malapetaka
Nasib sial yang di alami oleh Faruq, sebab separuh rumahnya di lalap si jago merah memang cukup memperihatinkan.
Peristiwa naas tersebut menjadi sebuah pelajaran yang berharga bagi kita semua, sebab kebakaran memiliki banyak faktor dan variabel, tinggal melihat apa penyebab utamanya.
Kebakaran bisa terjadi karena konsleting, menyalakan lampu terus menerus sehingga membuat wadah lampu meleleh, dan bisa juga melalui gas dapur yang memungkinkan akan terjadinya malapetaka.
Sebab tidak bisa kita pungkiri, warga yang penghasilannya masih di bawah rata-rata ayah masuk dalam kategori golongan miskin, tidak bisa di pungkiri memang di dalam rumahnya kabel kerap semrawut, dan tentu saja hal itu juga membahayakan bagi diri kita sendiri, maupun bagi tempat tinggal yang sedang kita huni.
Nyalakan lampu dimalam hari, dan matikan di siang hariÂ
Dalam situasi dan kondisi saat ini, berhemat menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan berhemat energi listrik.
Menyalakan lampu tentu harus sesuai kebutuhan dan di pakai dengan efektif, sehingga tidak menyebabkan pengeluaran semakin membengkak.
Membiasakan menyalakan lampu sesuai dengan kebutuhan, memang sebagai upaya berhemat energi listrik, artinya tidak lantas harus terus menerus setiap hari menyalakan lampu, karena itu bisa menjadi malapetaka seperti yang di alami oleh salah satu warga Ajung Jember.
Dengan demikian peristiwa tersebut menjadi pengingat sekaligus pelajaran bagi kita, bahwa menyalakan lampu secara terus menerus ternyata kurang baik juga, bahkan bisa menjadi malapetaka yang harus di antisipasi.