Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Budiman Sudjatmiko antara Sanksi dan Mengundurkan Diri Pasca Deklarasi untuk Prabowo Subianto

21 Agustus 2023   06:43 Diperbarui: 21 Agustus 2023   06:52 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Budiman Sudjatmiko yang kini berseberangan dengan partai yang telah menaunginya karena bersama para relawannya mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden"

PDI perjuangan yang telah resmi mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, para elite dan pengurus partai tentu harus tunduk dan patuh terhadap aturan partai.

Seluruh pengurus dan elite partai pastinya satu komando untuk mendukung bakal calon presiden yang sudah ditetapkan oleh ketua umum partai.

Namun lain halnya dengan mantan aktivis Reformasi Budiman Sudjatmiko yang lebih berada di persimpangan jalan dengan partainya, dan lebih memilih mendukung bakal calon presiden dari partai Gerindra, yakni Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko yang menamakan dukungan dengan sebutan Prabu (Prabowo - Budiman) merupakan manuver politik dari elite partai berlambang banteng tersebut.

Budiman Sudjatmiko mengundurkan diri dengan terhormat atau di beri sanksi di pecat dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Itulah konsekuensi politik yang menjadi pilihan dari sosok Budiman Sudjatmiko yang telah mendeklarasikan Prabowo Subianto.

Sinyal Dukungan Budiman ke Prabowo 

Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan bakal presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto pada bulan Juli yang lalu. 

Pertemuan sekitar dua jam lamanya itu, merupakan sinyal-sinyal dukungan terhadap Ketua umum partai Gerindra tersebut.

Baru pada bulan Agustus, Budiman Bersama para relawannya secara resmi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon Presiden.

Mantan aktivis reformasi yang mendukung Prabowo Subianto, pada dasarnya memiliki sejarah yang kelam, sebab jika ditinjau dari aspek sejarah, Budiman dan Prabowo dua sosok yang berseberangan saat tumbangnya masa orde baru.

Terlepas dari sejarah kelam itu, namun dalam konstek politik dinamika yang terus berkembang dan berubah menjadi catatan sejarah baru dalam dunia politik, tidak heran jika salah satu elite partai PDI Perjuangan, memberikan dua opsi, yakni mengundurkan diri secara terhormat, dan opsi kedua di beri sanksi berupa pemecatan.

PDI perjuangan dan Budiman Sudjatmiko di persimpangan Jalan 

Partai penguasa PDI perjuangan yang telah resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden itu, tentu harus tunduk patuh terhadap ketetapan partai.

Fakta yang mengejutkan baru-baru ini, dimana Budiman Sudjatmiko yang merupakan elite partai politik, justru mendeklarasikan bakal calon presiden Prabowo Subianto yang merupakan rival dari Ganjar Pranowo.

Dalam beberapa survey Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto secara elektabilitas memang saling kejar mengejar.

Prabowo Subianto yang di dukung oleh partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Golkar, PAN, dan Partai bulan bintang itu merupakan koalisi gemuk pada perhelatan pemilu tahun 2024.

Manuver politik Budiman Sudjatmiko yang memilih berseberangan dengan partai yang menaunginya, kini berada di titik persimpangan jalan.

Apakah Budiman akan mengundurkan diri atau di beri sanksi berupa pemecatan, bahkan salah satu elite partai PDI Perjuangan memberikan opsi agar Budiman di beri sanksi pemecatan karena telah mendeklarasikan Prabowo Subianto.

Memanasnya suhu politik, yang mulai saling serang agar supaya Elektabilitas dari masing-masing bakal calon presiden melemah itu pun terus dilakukan.

Pasca deklarasi Budiman Sudjatmiko ke Prabowo Subianto, PDI Perjuangan semakin gencar melakukan manuver dan serangan politik agar elektabilitas bakal calon presiden itu turun, salah satu kritik tajam yang di alamatkan ke program presiden Jokowi saat ini, yakni program "food estate" yang di tugaskan kepada menhan Prabowo Subianto.

Serangan elite partai PDI Perjuangan tersebut, pada dasarnya dialamatkan kepada bakal calon presiden Prabowo Subianto.

Sementara program food estate merupakan program presiden Jokowi, dan PDI Perjuangan cukup getol menyerang program tersebut sebagai program yang merusak lingkungan.

Terlepas dari itu semua, dukungan terhadap Prabowo Subianto pasca deklarasi Budiman Sudjatmiko, dan serangan terhadap program presiden Jokowi yang di tangani oleh Prabowo Subianto, pada dasarnya adalah bentuk kepanikan partai penguasa tersebut di tengah gonjang ganjing percaturan politik yang terus berubah dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun