"Langit yang cerah, bendera merah putih yang menjadi kebanggaan masih berkibar di terpa angin sepoi-sepoi, dalam hati masih bisa ucapkan "Selamat Ulang Tahun Negeriku Tercinta" Bendera Merah putih masih berkibar menjunjung langit"
Merdeka, itulah yang saat ini terus dilantunkan menyambut hari kemerdekaan yang ke 78 tahun.
Kemerdekaan yang masih dalam proses dan perjuangan menjadi negara yang kaug dan maju masih dalam kategori proses, dimana kemerdekaan akan menjadi semu, jika negara masih terus menerus memelihara kesengsaraan rakyatnya.
Bendera merah putih dan bambu menjadi bagian sejarah yang tidak terpisahkan, sebab bangsa ini merdeka dan lepas dari kolonialisme dan penjajahan dengan mempertaruhkan nyawa dan air mata bukan hanya sekedar isapan jempol belaka.
Pertaruhan hidup dan mati para pahlawan bangsa, merupakan perjuangan para syuhada untuk menjadikan bangsa ini merdeka seutuhnya.
Meski perlawanan terhadap penjajah hanya dengan alat bambu runcing dan alat seadanya, namun persatuan dan kesatuan telah mengantarkan bangsa ini mencapai puncak kemerdekaannya.
Hari Ulang Tahun yang ke 78 tahun, yang jatuh pada hari ini, Kamis (17/08), merupakan momen penting untuk senantiasa meneguhkan kecintaan kita pada bangsa ini.
Bangsa yang terus menerus mendengungkan persatuan dan kesatuan di tengah keanekaragaman masyarakatnya, merupakan kekayaan yang tidak terbantahkan.
Inilah salah satu kekayaan bangsa kita yang masih kuat dan teguh menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan yang cukup beragam.
Selamat Ulang Tahun Negeriku TercintaÂ
Turut berbahagia atas usia bangsaku yang sudah menginjak ke 78 tahun. Perjalanan yang cukup panjang dalam roda kehidupan.
Bertahan menjaga keutuhan dengan persatuan di tengah perbedaan, ditengah kemajemukan, ditengah keberagaman, sudah menjadi bangsa ini cukup istimewa di mata dunia.
Di usia yang ke 78, semangat kemajuan dan harapan menjadi negara yang berdikari secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berdikari dalam sosial budaya masih terus diperjuangkan hingga bangsa ini mencapai cita-cita yang diharapkan oleh para pahlawan kita.
Tidak hanya sekedar mengucapkan selamat ulang tahun saja melalui kata-kata, namun berbuat untuk ikut serta memajukan bangsa dan negara ini, adalah bagian dari tanggung jawab bersama, sehingga bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara kita jauh lebih nampak dan terasa.
HUT RI ke 78, Momen Menjaga Persatuan dan Kesatuan di tengah Keberagaman dan Memanasnya Tensi Politik di Dalam NegeriÂ
Bangsa Indonesia sebagai negar yang besar, teridiri dari ribuan pulau, suku dan ras, serta ratusan bahasa daerah masih menjunjung tinggi rasa persatuan ditengah perbedaan.
Perbedaan agama, pandangan politik tidak lantas menjadikan keutuhan dari bangsa ini tercerai berai.
Saat ini di samping momen HUT RI ke 78, dan semakin memanasnya suhu politik di dalam negeri, dimana putra-putra terbaik bangsa yang semuanya memiliki kualitas dan kecintaan terhadap bangsa dan negara ini, sudah tidak di ragukan lagi.
Karakter patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air sudah terpatri pada masing-masing tokoh yang hendak berkontestasi.
Apapun dan siapapun mereka, yang saat ini sedang menawarkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa ini, tentu semua putra terbaik bangsa, meski tidak bisa dipungkiri semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Ditengah semakin memanasnya tensi politik di dalam negeri, HUT RI ke 78 masih menjadi momen menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga rakyat tidak tercerai berai dan saling caci maki, hanya karena berbeda dukungan dan pandangan politik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H