Perseteruan Cak Imin Vs Yenny Wahid
Tidak bisa dipungkiri, perseteruan mbak Yenny Wahid dan Cak Imin bukan rahasia lagi, dan hal tersebut adalah sejarah yang masih cukup kuat membekas.
Di lansir dari laman kompas.con, Pernyataan Yenny Wahid, "Gurunya saja di ku Deta, apalagi rakyatnya" maka tidak mungkin keluarga Yenny Wahid dan barisan Gusdurian mendukung calon pemimpin yang demikian karakteristiknya.
Tidak hanya dengan Yenny Wahid, ketidakharmonisan Cak Imin dengan Ketua PBNU saat ini, yakni Yahya Kholik Staguf juga menjadi beban melemahnya posisi cak Imin untuk menjadi bakal calon wakil presiden.
Bahkan pernyataan ketua PBNU yang menyatakan bahwa NU tidak boleh ikut-ikut politik praktis, karena memang bukan ranahnya, pada publik membaca bahwa NU merupakan representasi dari PKB dalam konstek menyalurkan aspirasi politiknya dan mendorong kader-kadernya untuk menjadi pemimpin.
Namun faktanya, justru antara PKB, NU, dan barisan Gusdurian sudah menjadi faksi-faksi yang kemungkinannya sudah tidak terhitung jumlahnya.
Apa yang menjadi pernyataan Yenny Wahid maupun ketua PBNU, sudah cukup jelas menjadikan posisi cak Imin cukup melemah untuk di pinang menjadi bakal calon wakil presiden, karena pandangan politisnya yang sudah cukup jauh.
Luka lama yang kembali MengangaÂ
Masih dilansir dari sumber yang sama, ketika cak Imin ditanya oleh awak media, cak Imin hanya memberikan pernyataan "Barang lawas, enggak usah dibahas".
Artinya Cak Imin "sudah tidak lagi menghiraukan terhadap barisan kelompok sakit hati tersebut, meskipun hal itu bisa menjadikan langkah-langkah politik cak Imin harus tersendat.
Dalam perahu besar yang bernama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), jelasnya faksi-faksi itu sudah terbentuk dengan sedemikian rupa.