Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Hoaks dan Ujaran Kebencian Akan Menciptakan Polarisasi yang Kuat Jelang Pemilu 2024

12 Agustus 2023   13:29 Diperbarui: 12 Agustus 2023   13:34 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilu yang akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024, mulai saat ini tensinya pun kian memanas, ilustrasi : radarsampit.jawapos.com

"Menjelang pesta demokrasi yang akan di gelar pada Rabu 14 Februari 2024, mulai saat ini tensinya kian naik dan memanas, dimana partai politik peserta pemilu yang berjumlah 18 Partai sebagian sudah memiliki bakal calon presiden, dan sebagian lagi masih belum menentukan sikapnya"

Dinamika politik tanah air yang terus berkembang dan mengalami pergeseran, masih terus menjadi sorotan. 

Sejumlah pengamat dan para surveyor terus mengemukakan pendapatnya terhadap bakal calon yang akan berkontestasi pada pemilu yang akan datang.

Terutama bakal calon presiden yang saat ini sudah terbentuk tiga poros dengan koalisinya.

Ganjar Pranowo bakal calon presiden yang di usung oleh PDI-P dan partai persatuan Pembangunan (PPP) yang sekaligus menyodorkan nama Sandiaga Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar.

Sementara poros kedua yakni Pranowo Subianto yang sudah meeakafkan dirinya untuk maju sebagai bakal calon presiden yang di usung oleh partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa yang sekaligus menyodorkan nama Ketua Umum PKB, yakni Cak Imin untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo.

Dan poros ketiga ditempati oleh Anies Rasyid Baswedan yang diusung oleh Partai NasDem, PKS dan partai Demokrat dengan nama Koalisi perubahan untuk persatuan yang saat ini partai pengusung mulai mendesak Anies untuk segera mengumumkan atau mendeklarasikan bakal calon wakil presiden yang hendak mendampinginya pada perhelatan pemilu tahun 2024.

Dinamika politik yang masih terus berjalan, berkembang, dan berubah, mungkinkah masih akan muncul lagi poros yang keempat, karena partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai lainnya masih belum menentukan sikap dukungan terhadap tiga sosok bakal calon presiden.

Poros keempat ini masih sangat dimungkinkan terjadi pada perhelatan politik yang cukup dinamis, sehingga upaya provokasi dan propaganda dari tiga poros di atas masih terus dilakukan secara masive.

Masing-masing kandidat memiliki basis dukungan yang solid 

Baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan, semuanya memiliki basis dukungan yang kuat di seluruh Indonesia.

Para pendukung kandidat dari tiga poros yang sudah cukup siap untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini, sudah memiliki strategi masing-masing dan pastinya sudah tahu bagaimana caranya untuk menjadi pemenang.

Provokasi dan propaganda yang terus bergulir tidak hanya terjadi secara faktual saja, namun diberbagai media cetak maupun digital dan dipemberitaan maintrem ketiga tokoh bakal calon presiden tersebut semakin berseliweran saja.

Saling serang dan saling menguliti masing-masing kandidat yang dilakukan oleh para pendukung itu, tentu akan menciptakan polarisasi yang cukup kuat, pasalnya masing-masing kandidat memiliki pendukung yang fanatik.

Munculnya bahasa-bahasa kotor, caci-maki, sumpah serapah, dan bahasa-bahasa yang kurang etis lainnya, kerap muncul di berbagai platform media sosial.

Pendukung Ganjar tentu akan menjelekkan Prabowo dan Anies Baswedan, begitu pula dengan pendukung Prabowo akan terus mencari celah untuk memprovokasi Anies dan Ganjar, begitu pun dengan pendukung Anies Baswedan, juga akan memaparkan kekurangan yang ada dalam diri Ganjar maupun Prabowo Subianto.

Provokasi dan propaganda yang kerap berseliweran itu bahkan banyak narasi-narasi fiktif yang bertujuan untuk saling menjatuhkan.

Jangan Mudah menelan Hoax dan Ikut Arus Kebencian yang sengaja di buat oleh para Buzzer 

Semakin menguatnya polarisasi yang bisa menjatuhkan rasa persatuan antar anak bangsa, menjadi hal yang harus diantisipasi, sehingga tidak menciptakan kegaduhan yang menggurita dan meluas.

Berbagai macam narasi fiktif dan hoax sudah mulai bertebaran di berbagai platform media sosial. Sementara saat ini penggunanya hanya dengan smarphone dan gadged sudah bisa berbuat apa saja, bahkan menjelek-jelekkan masing-masing kandidat dengan narasi fiktif sudah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Belum lagi ditambah dengan para Buzzer yang pekerjaannya memang sebagai media untuk membela calon yang di dukung dan menghujat calon yang menjadi lawan yang di dukung, sehingga apa yang disampaikan di berbagai platform media sosial yang bersifat naratif itu, tidak lantas kita mudah percaya, sebab kelakuan para Buzzer hanya mendukung calonnya supaya menang pada perhelatan pemilu tahun 2024.

hoax dan narasi-narasi yang fiktif dan memiliki unsur propaganda dengan menjelek-jelekkan masing-masing kandidat, hal tersebut hanya akan membuat polarisasi dan membuat cerai berai ditengah kian memanasnya tensi politik.

Dengan demikian jangan mudah percaya dengan berbagai narasi yang sumbernya belum pasti dan tidak jelas, apalagi hanya sekedar opini dan analisis yang kerap bersifat tendensius untuk memojokkan para kandidat yang sudah siap mewakafkan diri mereka untuk kepentingan bangsa dan negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun