Apa yang selanjutnya oleh mantan Panglima tersebut, setelah gagal mengkudeta AHY dari kursi ketua umum partai Demokrat ?
Tertolaknya permohonan Moeldoko tersebut tentu menjadi angin segar bagi partai berlambang mercy tersebut, pasalnya keabsahan AHY tidak lagi diciderai oleh kekisruhan yang dilakukan oleh Moeldoko dan kader partai Demokrat yang kecewa terhadap kepemimpinan AHY.
Partai Demokrat yang di nahkodai oleh AHY tentu menyiapkan berbagai hal yang di butuhkan untuk menghadapi pemilu tahun 2024.
Artinya AHY bersama partai Demokrat sebagai ketua umum yang keabsahannya sudah diakui secara hukum, tentu menjadi angin segar dan lebih leluasa menjalankan roda partai dengan semaksimal mungkin.
Tetapi masih perlu untuk di garis bawahi, meski Moeldoko gagal "mencopet" Partai Demokrat, namun hal-hal tak terduga juga Masi perlu untuk di antisipasi, sebab dinamika di internal partai juga masih cukup kuat atas kepemimpinan AHY hari ini.
Gagalnya Siasat Moeldoko dan Keberlangsungan Partai Demokrat dalam Koalisi PerubahanÂ
Peninjauan Kembali Moeldoko terhadap Menteri Hukum dan HAM serta AHY, sudah jelas dan clear dengan di tolaknya oleh Mahkamah Agung.
Siasat Moeldoko mengambil alih partai Demokrat sudah dinyatakan gagal total, sehingga partai berlambang Mercy di bawah kepemimpinan AHY terus bergerak melaju bersama partai PKS dan Nasdem dengan Mengusung Anies Baswedan.
Akan tetapi kecurigaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga patut untuk di telisik, pasalny PKS mencurigai Partai yang di Nahkodai oleh AHY tersebuy bisa saja hengkang dari NasDem dan PKS.
Hal tersebut sudah tersampaikan kepada bakal calon presiden Anies Baswedan, sebab agenda pertemuan AHY dan presiden Jokowi secara tertutup dan Agenda Pertemuan Dengan Ketua DPR RI Puan Maharani juga masih berlanjut.
Apakah Partai Demokrat masih tetap Solid meski AHY tidak terpilih menjadi Bakal Calon Wakil Presiden, yang akan Mendampingi Anies Baswedan ?
