Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Airlangga Temui 3 Pakar Dewan Golkar untuk Menentukan Sikap

4 Agustus 2023   12:41 Diperbarui: 4 Agustus 2023   12:48 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Aktbar Tanjung, Abu Rizal Bakri, dan Agung Laksono, Sumber : cnbcindonesia.com

"Ketua umum DPP Paryai Golkar  temui tiga pakar Golkar yakni Akbar Tanjung, Abu Rizal Bakri dan Agung Laksono. Ketiga pakar tersebut merupakan para senior yang sudah banyak berjasa membesarkan Golkar"

Setelah partai berlambang beringin itu di guncang oleh Isu Munaslub dan arah koalisi yang tidak menentu, hingga ketua umum partai Golkar mengumpulkan para ketua DPD tingkat satu, kini giliran sang ketua umum temui ketiga senior sekaligus ketua dewan di tubub Golkar.

Akbar Tanjung sebagai ketua dewan Kehormatan, Abu Rizal Bakri sebagai ketua dewan pembina, dan Agung Laksono sebagai ketua dewan pakar, sangat mendukung terhadap kepemimpinan Airlangga Hartarto dan menyerahkan keputusan baik Capres maupun Cawapres.

Kini isu munaslub yang di dengungkan oleh para senior Golkar yang lain, sudah mulai tampak redup, dan semua pengurus sampai pada level bawah masih tegak lurus terhadap kepemimpinan Airlangga Hartarto.

Dinamika politik yang terjadi di internal Golkar, memang cukup menyita Perhatian publik, pasalnya partai berlambang beringin ini sudah cukup lihai dalam percaturan politik di tanah air.

Airlangga Hartarto bersama dewan pakar membahas sejumlah isu dan mempersiapkan kontestasi pemilu tahun 2024. Di samping itu pula ketua DPP partai Golkar bersama ketua dewan pakar bersepakat untuk menyongsong visi Golkar yakni Indonesia emas 2025-2045.

Ketua dewan pakar Golkar tentu memberikan arahan terhadap ketua Umum Airlangga Hartarto untuk melakukan safari dan komunikasi politik, sehingga arah tiupan angin Golkar akan berlabuh sesuai dengan harapan.

Meski Golkar sendiri kerang di singgung oleh Jusuf Kalla, bahwa pilihan Golkar antara bergabung dengan Prabowo Subianto atau Dengan Ganjar Pranowo.

Benarkah Arah koalisi dibawah bayang-bahang dan tekanan penguasa ?

Sindiran mantan wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa Golkar tidak mungkin mendukung Anies Baswedan juga di benarkan oleh Airlangga Hartarto.

Maka kemungkinannya Golkar akan merapat ke Prabowo Subianto atau ke Ganjar Pranowo, namun situasi yang belum pasti itu bisa saja sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Memang dua tokoh bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, merupakan sosok yang mendapatkan restu Presiden, sementara Anies Baswedan, di anggap sebagai antitesa Jokowi.

Sangat mungkin tekanan itu masih kuat mempengaruhi ketua umum Golkar melalui orang kepercayaan presiden, sehingga arah dan sikap Golkar yang masih belum pasti itu memunculkan banyak tanda tanya dan sorotan.

Tetapi di balik semua itu, tentu Airlangga bersama pengurus Golkar memiliki cara dan strategi tersendiri untuk menentukan sikap politiknya.

Sementara perdetik ini Golkar masih terus melakukan konsolidasi merapatkan barisan dan mempersiapkan bacaannya untuk memenangkan kontestasi pemilu 2024.

Anies "bukan pilihan Golkar"

Semula partai berlambang beringin itu, memberikan sinyal untuk merapat ke koalisi perubahan, namun seiring dengan berjalannya waktu, dimana sang ketua umum dijadikan saksi kasus minyak goreng, peta di tubuh Golkar pun berubah.

Ditambah lagi dengan santernya Isu musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), semakin membuat partai berlambang beringin itu kerap menjadi sorotan.

Hingga saat ini Golkar pun masih terus melakukan konsolidasi dan mematangkan strategi menghadapi kontestasi pemilu 2024.

Berubahnya peta politik diinternal Golkar pun masih menjadi teka-teki, bahwa partai berlambang beringin ini akan berlabuh kemana, apakah ke Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto atau merapa ke koalisi Perubahan yang sudah final mengusung Anies Rasyid Baswedan.

Sementara itu memanasnya Golkar yang terindikasi ada tangan- tangan panjang penguasa, menjadikan Golkar harus memilih diantara Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, dan merapat ke Anies Baswedan semakin jauh dari pandangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun