Lebih derasnya arus angin, dan meningkatnya suhu udara yang lebih rendah ke bumi, menciptakan perubahaka iklim yang dampaknya bagi kehidupan manusia cukup signifikan, karena erat kaitannya dengan perubahan cuaca dan juga berdampak pada kesehatan manusia.
Perubahan cuaca dan iklim yang membuat atmosfer dibumi, dengan suhu yang semakin dingin pada malam hari dan cukup panas di siang hari, tentu cukup berdampak bagi tubuh manusia.
Kedua : Pasang Surut air lautan yang cukup Ekstrem
Tingginya atmosfer, dan semakin rendahnya arus angin juga sangat berdampak pada pasang dan surutnya air lautan.
Supermoon sebagai fenomena alam yang memang memilik Daha tarik tersendiri bagi kehidupan manusia, namun dampak dari atmosfer dan kencangnya angin yang cukup rendah akan menyebabkan tidak stabilnya air di lautan.
Maka masyarakat yang bermukim di area pesisir, jelasnya harus lebih hati-hati dengan fenomena supermoon sebagai tanda akan pasangnya air lautan.
Ketiga : Cahaya lebih terang bagi alam semesta
Fenomena supermoon yang menunjukkan semakin dekatnya dengan bumi, sebuah di fenomena yang bisa kita saksikan pada malam hari, dan diperkirakan pada bulan Agustus 2023, Supermoon akan muncul kembali pada tanggal 31 Agustus.
Dikutip dari laman kompas.com, peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini, menerangkan, supermoon merupakan fenomena yang terjadi saat bulan purnama berada di jarak terdekat dengan Bumi. “Ini terjadi karena lintasan bulan mengelilingi Bumi tidak bulat sempurna, agak elips (lonjong),” terang Clara.
Fenomena supermoon yang memiliki jarak terdekat dalam rotasinya yang mengelilingi bumi, maka alam semesta akan lebih terang benderang pada malam hari dan lebih cerah berkilauan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!