"Tahun baru Islam yang jatuh pada hari Rabu (19/07/23) dan memasuki 01 Muharram 1445 Hijriyah, menjadi bulan yang membahagiakan bagi seluruh ummat muslim"
Memasuki awal tahun baru hijriyah 1445, seluruh ummat muslim menyambutnya dengan dengan beragam bentuk dan perbuatan yang berbeda-beda.
Bulan Muharram atau di sebut pula dengan Asyuro sebagai lebarannya anak yatim, yakni anak-anak yang kehilangan salah satu keluarganya atau pun kedua orang tuanya.
Bagi ummat muslim di dunia, bulan Asyuro merupakan bulan yang juga cukup istimewa, layaknya seperti bulan ramadhan yang memiliki keistimewaan tersendiri.
Dimana keistimewaan bulan Asyuro yang harus kita ketahui bersama, yakni pada bulan Asyuro ini hakekatnya mengenang sekaligus merenungi peristiwa yang cukup istimewa dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Peristiwa di bakarnya Nabi Ibrahim As, oleh raja Namrud terjadi pada tanggal 10 Asyuro, Diman api yang melalap tubuh nabi Ibrahim atas perintah dan Ijin dari Allah SWT, api yang membakar Nabi Ibrahim itu justru menjadi dingin.
Peristiwa pembakaran terhadap Nabi Ibrahim As ini pun di abadikan oleh Allah dalam fielrmannya dalam Al Qur'an, surat Al anbiya ayat 69 yang artinya "hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim"
Disamping itu pula, pada bulan Asyuro banyak peristiwa yang terjadi berkaitan dengan kekuasaan Allah SWT.
Disamping itu pula nabi Muhammad SAW sangat mencintai dan menyayangi pada anak yatim, dan beliau pada bulan Asyuro bersedekah dan menyantuni anak-anak yatim.
Nilai cinta dan Kasih sayang di bulan Asyuro
Sebagai ummat muslim pada bulan Asyuro ini, tepatnya tanggal 10 biasanya ummat muslim menyantuni anak-anak yatim, karena berbagai dengan anak yatim pahalanya begitu besar.
Menyantuni anak-anak yatim adalah kewajiban bagi kita yang memiliki kemampuan untuk berbagi.
Cinta dan kasih sayang itu sebagai nilai tertinggi bagi kita sebagai makhluk yang bersosial.
Menyantuni mereka (anak-anak yatim) sambil lalu mengusap kepalanya, sudah di contohkan oleh nabi Muhammad SAW, karena pada dasarnya mencintai dan menyayangi anak yatim sama halnya dengan mencintai anak-anak kita.
Mencintai dan menyayangi anak Yatim tidak hanya pada momen di bulan AsyuroÂ
Bulan muharram atau Asyuro di sebut pula dengan idul yatama atau hari raya bagi anak yatim.
Dimana berbagi  cinta dan kebahagiaan dengan mereka (anak yatim) sebuah anugerah yang luar biasa dan patut untuk kita syukuri.
Menyantuni mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan agar, secara realitas berbagi kebahagiaan menjadi bentuk untuk meringankan sekaligus menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama.
Sebuah pelajaran sekaligus renungan di awal bulan Muharram yang menjadi bulan istimewa sekaligus menjadi hari raya bagi anak yatim dengan berbagai cinta dan kasih sayang.
Menyantuni anak yatim sebagai sebuah kewajiban dan tanggung jawab bagi kita semua, sehingga menyantuni dan mengusap kepala anak yatim sebagai rasa cinta dan kasih sayang mendalam bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H