Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tujuh Cara Mengenali dan Mengantisipasi Modus Penipuan Berbasis Digital

26 Juli 2023   20:34 Diperbarui: 2 Agustus 2023   20:51 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keamanan data digital (Sumber: shutterstock)

"Semakin canggihnya tekhnologi informasi di tengah-tengah kehidupan kita, laksana pisau bermata dua. Tekhnologi Informasi seperti smartphone, tablet sudah menjadi barang yang sangat akrab dengan kita, bahkan ketika tidak pegang smartphone hidup terasa hampa"

Smartphone adalah alat yang bisa menghubungkan kita dengan dunia luar, dengan kecanggihan tekhnologi tempat yang jauh pun terasa sangat dekat.

Kecanggihan tekhnologi dan kecepatan informasi di tengah-tengah kehidupan kita, sudah menjadi hal yang biasa, namun dengan semakin canggihnya tekhnologi kerap dijadikan alat untuk memperdaya orang lain.

Tekhnologi ibarat pisau bermata dua, sangat bergantung siapa yang memegang dan untuk apa digunakan.

Penipuan berbasis online atau digitalisasi semakin pesat berkembang, sumber : dewaweb.com
Penipuan berbasis online atau digitalisasi semakin pesat berkembang, sumber : dewaweb.com

Dengan semakin canggihnya tekhnologi dan semakin meningkatnya kejahatan secara online menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita.

Ada banyak ragam modus penipuan yang dilakukan melalui digitalisasi, mulai dari program yang disebar di media sosial seperti facebook, Instagram, Twitter hingga ke WhatsApp.

Modelnya pun berbeda-beda satu sama lain, sehingga perlu untuk mengenali Modus tipu-tipu yang kerap kita temui bergentayangan di berbagai platform media sosial.

Berikut tujuh cara mengenali dan mengantisipasi model penipuan berbasis digitalisasi.

Pertama, waspada terhadap kontak yang tidak dikenal 

Apakah anda pernah mendapatkan pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal ? Mungkin hampir semua orang pernah mendapatkan pesan WhatsApp dari orang tak dikenal, jika pesan yang ditawarkan adalah program atau siap menjadi agen dengan iming-iming imbalan yang menggiurkan, sudah bisa dipastikan itu adalah penipuan yang berkedok pekerjaan paruh waktu.

Apabila dirasa nomor kontak itu mencurigakan, alangkah baiknya segera blokir dan dihapus, supaya tidak semakin masuk dan mempengaruhi kita.

Penipuan dengan nomor kontak yang melakukan peaan whatsapp kepada kita sudah cukup lazim kita temui, maka hal yang demikian alangkah baiknya untuk dilewati saja.

Kedua, hati-hati dengan link yang kerap disebar melalui platform media sosial

Salah satu modus yang kerap berseliweran di beranda kita, adalah link sebuah situs, dimana link dibuat agar supaya kita mengklik link tersebut.

Bila dirasa link itu mencurigakan alangkah baiknya segera dihapus, karena link dibuat dengan berbagai bentuk dan tujuan untuk memperdaya kita.

Bahkan lebih parahnya lagi link ada juga berisi virus yang membuat samrphone kita blank.

Di samping itu pula link, ketika diklik akan mereka data-data penting yang ada di smartphone kita, sehingga hati-hati dengan link yang mencurigakan.

Ketiga, waspada ketika hendak berbelanja online dan pastikan situs yang kita tuju adalah situs resmi dan aman

Mudahnya tekhnologi informasi yang sudah melekat dalam kehidupan kita sehari-hari, menjadi hal yang tidak terpisahkan.

Hidup dan kehidupan kita, sudah diberi fasilitas samrphone dengan jejaring yang memiliki manfaat yang luar biasa, sehingga berbanding lurus dengan tingkat kejahatan berbasis digital.

Dengan internet dimana saja, kapan saja kita bisa memesan apa yang kita butuhkan, karena saat ini pasar online sudah tidak berbatas dengan jarak dan waktu.

Memesan sesuatu yang kita butuhkan sambil rebahan pun sudah sangat bisa, sehingga bagi para konsumen yang doyan belanja online, maka carilah situs yang kredible dan terpercaya, supaya kita tidak terjebak dengan situs yang dibuat untuk tipu menipu.

Keempat, jangan mudah memberikan data pribadi kita 

Pentingnya data diri kita dirahasiakan agar data pribadi kita tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Di berbagai platform media sosial atau situs yang tidak jelas, kerap ketika kita hendak login masih meminta data pribadi kita secara lengkap, maka jangan pernah diberikan, karena sangat rentan untuk disalah gunakan.

Kelima, pastikan perangkat yang kita pegang memiliki sandi yang kuat 

Hidup dan kehidupan kita ini, sudah cukup melekat dengan yang namanya smartphone, bahkan yang namanya smartphone sudah menjadi kebiasaan untuk dipegang setiap saat.

Bagi perangkat kita agar tidak mudah dibobol oleh hacker yang cenderung untuk menguasai smartphone kita, alangkah baiknya jika memakai sandi dengan kombinasi yang cukup rumit, sehingga tingkat keamanannya lebih dipercaya.

Dengan memberikan sandi dengan kombinasi yang bagus, sangat kecil kemungkinannya sammaephone kita untuk dibajak oleh orang lain atau tukang tipu.

Keenam, jangan sembarangan memakai WiFi di area umum

Saat ini yang namanya wifi sudah menjamur dimana-mana, tidak hanya di kita, di desa-desa, taman hiburan, warung kopi hampir semuanya ada wifi yang bisa menghubungkan perangkat kita dengan dunia luar.

Mengapa penulis agar jangan sembarangan memakai WiFi di tempat umum, sebab para hacker atau tukang tipu bisa membajak perangkat kita melalui jaringan wifi yang sudah tersedia.

Artinya Wifi yang dipasang di tempat-tempat terbuka memang sengaja untuk menjebak korban penipuan.

Ketujuh, jangan mudah terpengaruh dengan berbagai program yang ditawarkan di platform media sosial 

Modus penipuan melalui digitalisasi dengan cepatnya bergentayangan di berbagai platform media sosial, perlu kehati-hatian dan ketelitian kita terhadap apa yang berseliweran di media sosial.

Ada banyak hal yang kemudian ditawarkan baik itu kerjasama, kerja paruh waktu, bahkan sindikat yang memang  memiliki keahlian untuk mempengaruhi alam bawah sadar korbannya.

Sudah banyak realita yang terjadi di lapangan, kasus penipuan yang berkedok bagi-bagi hadiah sampai ratusan juta rupiah, namun sang penipu mengarahkan korban untuk membayar terlebih dahulu agar hadiahnya bisa diambil.

Hal yang demikian sudah ratusan orang yang terjebak penipuan berbasis digitalisasi.

Oleh karena itu dengan semakin meningkat dan maraknya penipuan online ini, diharapkan pemerintah bergerak aktif untuk menekan angka kejahatan yang tak tampak kasat mata itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun