Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membaca Arah Angin Politik Partai Golkar pada Pemilu 2024

23 Juli 2023   09:39 Diperbarui: 23 Juli 2023   16:50 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gagalnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di inisiasi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan, merubah skema gerakan politik menjelang pemilu tahun 2024"

Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan partai besar yang pernah berkuasa kurang lebihnya salam 30 tahun di masa eea orde baru.

Golkar bukanlah partai patronisme yang memiliki kecenderungan mengkerucut pada salah satu tokoh, namun partai ini besar dengan konsep dan pengkaderan yang masive.

Pasca bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu, PPP dan PAN pun kelimpungan mencari parnert untuk mensukseskan partai mereka.

Partai Persatuan Pembangun (PPP) sudah merapatkan diri ke kubu PDI-P dengan mengusung Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden dan menyodorkan nama Menteri pariwisata dan ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Meski sudah menyatakan berkoalisi dengan partai penguasa (PDI-P), nama Sandiaga Uno masih belum tentu menjadi bakal calon wakil Presiden Ganjar Pranowo.

Ditengah gencernya PPP mempromosikan Sandiaga Uno, Partai Amanat Nasional pun juga menyodorkan nama tokoh, yakni menteri BUMN Erick Thohir untuk bisa mendampingi Ganjar Pranowo, dan Jika Erick terpilih oleh PDI-P, maka PAN akan segera menyatakan bergabung atau berkoalisi dengan penguasa tersebut.

Lantas kemana arah angin Politik Golkar yang saat ini masih belum menentukan sikapnya, apakah Golkar akan bergabung dengan Partai Penguasa, berlabuh ke Gerindra dan PKB atau justru akan berlabuh ke koalisi perubahan ?

Tentu hal tersebut masih menjadi tanda tanya, dan dinamika politik yang terjadi di tubuh Golkar dengan belum adanya sikap dukungan terhadap koalisi yang sudah terbentuk, akankah Golkar akan berdiri sendiri dan mengusung tokohnya untuk menjadi Bakal calon presiden ?

Konsteknya saat ini masih belum memadai untuk mencalonkan presiden, sebab ditubuh Golkar sendiri masih belum ada tokoh yang elektabilitasnya secara elektoral menyamai Elektabilitas Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun