Memang slogan atau kampanye itu kerap memakai logika terbalik, semisal iklan Rokok, "merokok dapat membunuhmu" nah logika terbalik di iklan rokok, justru menjadikan banyak pecandu rokok semakin banyak, karena tidak percaya akan slogan tersebut, akankah kampanye PSI seperti iklan rokok di atas..?
Tentu konsteknya cukup berbeda, iklan Rokok dengan Iklan pada kandidat Calon Legislatif PSI, Bukannya semakin banyak orang yang berminat, justru malah sebaliknya, sehingga tidak heran jika slogan PSI mendapat tanggapan miring dan negatif.
Mempertanyakan daya Nalar dan Kreatifisme dari PSI
Sebagai partainya anak muda yang di nahkodai oleh Giring Ganesha, memang partai yang satu ini merapatkan barisanya ke kubu pemerintahan saat ini.
Lagi-lagi menjadi tanda tanya besar, ketika PSI mengklaim diri mereka sebagai partainya anak muda, namun minim gagasan dan kreatifitas.
Jika hanya membuat gerakan sensasional anak muda tanpa partai pun, cukup bisa dan mampu membuat hal-hal yang bisa menjadi Viral dan positif.
Namun berbeda dengan PSI yang saat ini sedang jualan BPJS Gratis, jika PSI Menang, lantas hal itu di sebut menghayal di siang bolong, sebab rakyat saat ini untuk memiliki BPJS yang berbayar saja susahnya minta ampun.
Lagi-lagi jualan PSI tidak kreatif, justru membuat masyarakat semakin tidak simpatik terhadap PSI.
Artinya apa, partainya anak muda tersebut, masih belum mampu untuk menjadi pemenang dalam perhelatan pemilu 2024, dan menjadi bagian dari pemenang memang sangat memungkinkan yang hanya akan dirasakan oleh para elit PSI saja.
Dengan demikian jualan PSI pun bisa di pastikan sudah tidak laku, meski sudah di obral kemana-mana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H