Para kontestan sudah mempersiapkan diri, mulai dari strategi pemenangan, akomodasi, team dan lain sebagainya untuk meraih kemenangan.
Ganjar Bukanlah JokowiÂ
Hal yang cukup menggelitik sebenarnya, Ganjar kerapkali di sanding-sandingkan, atau kandidat satu-satunya yang terlihat model kepemimpinannya seperti presiden Jokowi, padahal jika ditelisik secara seksama, tentu tidaklah demikian.
Bisa kita teropong dan dibandingkan, ketika Jokowi masih memimpin DKI Jakarta dan di saat Ganjar memimpin Jawa Tengah, jelas perbedaannya sangatlah mencolok, mulai dari aspek kebijakan, gaya kepemimpinan, karakteristik, bahkan pada aspek spritualnya pun sangatlah berbeda.
Hal tersebut diatas tentu menjadi indikator, bahwa Ganjar bukanlah Jokowi, bahkan jika dilirik pada aspek kepentingan, sangatlah mungkin bahwa Ganjar bisa saja menjadi antitesa dari Jokowi.
Artinya Antitesa itu tidak hanya berlaku pada Anies Baswedan saja, namun juga berlaku bagi Ganjar Maupun Prabowo, sehingga konklusinya, bahwa pada aspek kepentingan, sangat di mungkinkan Presiden Jokowi untuk melanggengkan Dinasti politiknya akan merapatkan diri pada kandidat yang akan menjadi pemenangnya.
Tidak bisa di pungkiri Jokowi memang cawe-cawe dalam proses berjalannya demokrasi ini, yang tentunya beliau memiliki alasan tersendiri, dengan memastikan bahwa pemilu 2024, berjalan dengan baik, aman, jujur, bebas, rahasia dan adil.
Presiden Jokowi tentu sudah punya banyak kartu dari masing-masing kandidat, Baik Prabowo, Anies maupun Ganjar, sehingga dengan kartu itu beliau bisa masuk kemana saja yang cukup memungkinkan akan melanjutkan harapan dan keinginan bangsa ini untuk maju bersama, meski saat ini terkesan bahwa presiden Jokowi berseberangan dengan Anies dan Surya Paloh.
Kita lihat dan tunggu saja, bagaimana skenario itu berjalan dan bergerak, sebab pada masing-masing kandidat yang sudah membentuk tiga poros saat ini, Presiden Jokowi jelasnya sudah memasang orang-orangnya yang tersebar di masing-masing komponen yang akan berkontestasi pada pemilu tahun 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H