Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demi Menjaga Marwah Demokrasi Kita, MK Tetap Putuskan Pemilu 2024 dengan Sistem Proporsional Terbuka

16 Juni 2023   20:23 Diperbarui: 17 Juni 2023   06:52 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan permohonan pemilu dengan sistem proporsional tertutup, Sumber : republika.co.id

Para kontestan yang akan berlaga pada pemilu tahun 2024, total semuanya ada 24 partai politik dengan partai lokal Aceh, Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sudah lama dinantikan, kini sudah menapaki titik terang, karena sistem pemilu yang akan di gelar pada 14 Februari 2024, Secara sah dan berkepastian hukum sudah dinyatakan dengan sistem proporsional terbuka.

Dengan tertolaknya permohonan gugatan dengan nomor 114/PUU-XC/2022 dengan permohonan pemberlakuan pemilu dengan sistem proporsional tertutup, maka sistem pemilu kita tetap dengan menggunakan sistem proporsional terbuka.

Jika seandainya Mahkamah Konstitusi memutuskan sistem pemilu kita dengan sistem pemilu proporsional tertutup, maka gelombang penolakan akan terus mengalir tanpa henti, dan bisa saja akan mengganggu tahapan pemilihan umum tahun 2024 yang sudah berjalan, dimana tahapan pemilu saat ini sudah sampai pada titik dimana Komisi Pemilihan Umum akan segera menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Dikutip dari laman Republika.co.id, gugatan bernomor 114/PUU-XX/2022 itu gagal menjadikan pemilu sistem proporsional tertutup diberlakukan lagi.

Dengan tertolaknya permohonan mengenai sistem Pemilu dengan Proporsional Tertutup, tentu Marwah Demokrasi Kita tetap terjaga dengan baik.

Meski tidak bisa kita pungkiri, dengan tertolaknya Permohonan mengenai sistem pemilu dengan Proporsional Tertutup diberlakukan, yang juga memiliki dampak terhadap kelompok berkepentingan, namun pertimbangan tertolaknya permohonan dengan sistem pemilu proporsional tertutup tersebut, mampu di redam oleh pihak-pihak yang merasa kecewa dan dirugikan.

Tercatat, ada dissenting opinion atau perbedaan pendapat yang disampaikan hakim MK, yakni Arief Hidayat. Arief menawarkan opsi sistem proporsional terbuka terbatas agar diterapkan pada pemilu berikutnya. Sebab kalau digunakan pada saat ini menurutnya masih belum memadai.

Menurut Arief Hidayat, opsi proporsional terbuka terbatas masih bisa diterima yang bisa diberlakukan pada pemilu tahun 2029, karena tidak semua opsi yang di ajukan oleh pemohon tidak semuanya bisa di tolak.

Sistem Pemilu Proporsional Terbuka adalah Marwah Demokrasi Kita

Pemberlakuan sistem Proporsional Terbuka ini tentu tidak lepas beragam pendapat para pejabat, mulai dari anggota Legislatif, Komisioner KPU, Komisioner Bawaslu, DKPP dan Presiden Republik Indonesia.

Dengan sah nya pemberlakuan pemilu dengan sistem proporsional terbuka, maka para kontestan memiliki kesempatan yang sama untuk memenangi hati rakyat.

Disinilah peran Partai politik dan para fungsionaris partai agar supaya mampu memberikan edukasi yang Massive, dalam rangka memberikan pemahaman dan pendidikan pemilih, sehingg menjadikan iklim demokrasi kita semakin cerdas dan berkualitas.

Saat ini dengan diberlakukannya pemilu dengan sistem proporsional terbuka, yang secara leluasa memberikan kesempatan yang sama bagi pada kontestan, menjadi titik perjuangan baik bagi partai politik dan pad fungsionaris partai yang saat ini sedang berlaga untuk kembali merebut hati rakyat.

Dengan diberlakukannya Proporsional Terbuka pada pemilu tahun 2024 ini sekaligus mampu mematahkan argumentasi Denny Indrayana, yang beberapa waktu yang lalu katanya mendapatkan bocoran bahwa pemilu akan dilaksanakan dengan sistem proporsional tertutup.

Dengan demikian dengan putusan MK yang menolak permohonan untuk melaksanakan pemilu dengan sistem proporsional tertutup, kini sistem proporsional terbuka menjadi pijakan seluruh pada steakholder untuk melaksanakan sistem pemilu dengan proporsional terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun