Memiliki elektabilitas yang tinggi, menjadikan Ganjar Pranowo memiliki nilai tawar yang cukup diperhitungkan baik oleh partainya sendiri maupun oleh partai di luar PDI-P.
Sebagai Contoh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sudah mencapreskan Ganjar Pranowo untuk berpasangan dengan Yenny Wahid pada pemilu yang akan datang.
Tidak hanya PSI, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP, juga melirik sosok Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk kemudian di Capreskan.
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Lebih mengutamakan Soliditas dan Solidaritas Partai, Ketimbang ambisi dan kepentingan pribadiÂ
Baik Puan Maharani maupun Ganjar Pranowo keduanya sebagai kader Ideologis Partai PDI-P, masih cenderung menunggu keputusan ketua umum partai, yakni Megawati Soekarno Putri yang memiliki Hak preogatif.
Keduanya tunduk dan patuh pada keputusan partai, meski tidak bisa dipungkiri adanya dinamika yang hebat di dalam partai dengan ciri khas warna merah tersebut.
Jika memang Ganjar Pranowo akan di Pasangkan dengan Puan Maharani untuk menjadi calon presiden dan Calon Wakil Presiden, karena PDI-P, sudah memenuhi syarat ambang batas presidential Treshold, tentu hal tersebut tidak menjadi persoalan, meski sejatinya yang namanya partai politik, butuh teman untuk berkoalisi.
Sosok Ganjar Sendiri yang sudah mendapatkan kode keras dari presiden Jokowi, tentu menjadikan Gubernur Jawa Tengah itu tingkat kepercayaan dirinya semakin bertambah, disamping memiliki elektabilitas yang terus berkembang.
Oleh sebab itu Ganjar dan Puan, sangat mungkin keduanya akan di usung oleh Partainya sendiri untuk menjadi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada pesta demokrasi pemilu tahun 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H