"Koalisi atau kerjasama politik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra terancam Bubar, pasca menguatnya santer perjodohan antara Prabowo Subianto sebagai Capres Gerindra dan munculnya Nama Hunernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang di gadang-gadang untuk di jadikan Cawapres Prabowo"
Masing-masing partai politik memiliki aturan main dan prosedure tersendiri untuk menentukan pergerakan dan langkah politiknya.
Baim Gerindra maupun PKB yang sama-sama memiliki ego elektoral dengan Mencapreskan ketua umumnya yang disuguhkan ke publik.
Muhaimin Iskandar atau akrab di sapa cak Imin di partai kebangkitan Bangsa (PKB) juga sudah di Capreskan, begitu pun dengan Prabowo Subianto, yang sudah final di Capreskan oleh Partai Gerindra, sehingga posisi Prabowo sebagai Capres tidak bisa di otak Atik kembali.
Meski Prabowo Subianto sudah mendeklarasikan sebagai calon Presiden dari partai Gerindra, namun posisi Cawapres sampai detik ini masih kosong, dan PKB Berharap posisi Cawapres di isi oleh Cak Imin.
Dalam konstek ini pak Menhan Prabowo Subianto sudah sangat jelas akan sangat berhati-hati memilih cawapres yang akan mendampingi beliau nantinya, sebab posisi Cawapres memiliki peran penting untuk mendongkrak suara kemenangan itu sendiri.
Santernya Isi Gubenur Jawa tengah yang kini sedang di jodoh-jodohkan untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto, jelas membuat cak Imin gerah dan kepanasan, ibarat orang yang sedang jatuh cinta, dan cintanya hanya bertepuk sebelah tangan, membuat cak Imin dan PKB pun bermanuver untuk membuat "komposisi baru" yang artinya PKB bisa saja akan hengkang dari Gerindra.
Memang masih belum jelas "Komposisi Baru" yang hendak di buat oleh cak Imin, Jika beloau tidak diambil untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Sementara disisi yang lain sudah ada beberapa tokoh yang dipandang memiliki elektabilitas yang lebih kuat dari pada cak Imin, seperti Ganjar Pranowo atau Pun Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang sama-sama memiliki basis yang kuat baik di Jawa Tengah maupun di Jawa timur.
Kemungkinan Besar PKB akan Hengkang, Jika Cak Imin tak Terpilih menjadi Cawapres PrabowoÂ
Kerjasama politik antara PKB dan Gerindra sepertinya tidak akan mulus berjalan, sebab posisi Cawapres yang masih kosong hingga detik ini, menjadi posisi yang juga banyak di incar oleh para elite untuk mendampingi Prabowo.
Santernya dukungan Presiden Jokowi terhadap Menhan Prabowo Subianto, ditengarai tidak hanya sekedar isapan Jempol semata.
Publik pun mulai membaca, bahwa dukungan Presiden Jokowi terhadap Prabowo sangat mungkin hendak menhandingkang kader PDI-P untuk mendampingi Prabowo, terlepas apakah Puan Maharani atau Ganjar Pranowo yang hendak di sandingkan dengan Prabowo Subianto.
Sementara Ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih terus menggema Puan Maharani Sebagai Calon Presiden 2024, meski elektabilitas Puan Maharani berbeda jauh dengan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Memanasnya percaturan politik Tanah air masih terus menggema, posisi Capres dan Cawapres menuju detik-detik terakhir untuk dideklarasikan, dan manuver cak Imin untuk membuat komposisi baru sebagai bagian dari presure, jika beliau tidak terpilih menjadi Cawapres Prabowo Subianto.
Akankah Komposisi Baru Cak Imin Terbentuk ?
Jika nama Cak Imin tidak bisa bersanding dengan Prabowo Subianto sebagai Capres dan Cawapres,.sangatlah mungkin Partai Kebangkitan Bangsa akan membuat komposisi baru, dan cak Imin akan mencalonkan diri sebagai Calon Presiden 2024.
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai ketua umum PKB, pastinya akan membuat poros baru yang hendak mengusung cak Imin sebagai calon presiden.
Dengan partai manakah cak Imin akan membuat komposisi baru tersebut untuk memenuhi persyaratan Presidential Treshold 20% agar supaya bisa maju menjadi Capres pada perhelatan pemilu yang akan datang.
Atau cak Imin dengan barisannya dalam partai PKB, bisa saja melabuhkan diri bergabung dengan partai Demokrat yang memang kawan lama dan memiliki sejarah panjang dalam perpolitik ditanah air.
Ancaman cak Imin untuk keluar dari kerjasama politik antara PKB dan Gerindra sangatlah mungkin terjadi, jika posisi Cawapres itu tidak mampu di genggam oleh cak Imin, pasalnya posisi yang memang beliau incar sejak awal tidak mampu beliau genggam.
Ancaman untuk keluar dari kerjasama politik sangatlah mungkin untuk dilakukan cak Imin untuk membuat komposisi baru dalam percaturan politik Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H