Sehingga batik pun menjadi sorotan masyarakat dunia, dan semakin dikenal dibelahan bumi, dengan dipakai oleh para kepala Negara menjadikan batik semakin meningkatkan nilai estetis yang mempesona.
Batik Indonesia yang memang sudah dikenal sejak zaman kerajaan, hingga sampai detik ini busana batik terus dilestarikan dan dikembangkan, menjadi pakaian yang cukup indah dan menawan.
Busana batik ini sangatlah cocok dipakai oleh siapa saja, mulai masyarakat pada umumnya hingga elite dan pejabat negara.
Sehingga Busana batik yang merupakan icon bagi masyarakat Nusantara menjadi perihal yang membanggakan ketika dipakai oleh para kepala negara dari belahan dunia.
Busana batik meningkatkan wibawa dan kharisma bagi pemakainya.
Bukan tanpa alasan presiden Jokowi menghadiahi busana batik kepada kepala negara yang hadir saat konferensi Tingkat Tinggi di Bali.
Perhelatan Akbar yang mempertemukan antar kepala negara dan mempersatukan untuk memulihkan sistem ekonomi, peningkatan energi, serta kerjasama lateral sangat berdampak dan berpengaruh yang luar biasa, khususnya bagi Indonesia sendiri.
Sehingga dari KTT G20 tersebut menghasil Leaders Declaration, sebuah deklarasi perdamaian dunia yang memfokuskan diri pada aspek pemulihan ekonomi secara global.
Leaders Declaration in Bali yang bersepakat dan mengutuk terjadinya perang, menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi negara-negara anggota G20.
Begitu pula dengan hadiah Indonesia untuk para kepala Negara yang hadir pada KTT G20 dengan busana batik, yang merupakan icon busana Indonesia yang sudah mendunia, dengan dipakai oleh para kepala Negara, batik pun semakin pulopuler dan menjadi sorotan bagi masyarakat dunia.
Busana batik menjadi pakaian yang membawa pemakainya pada peningkatan wibawa dan kharisma, sehingga dipakainoleh siapa saja, batik menjadi sangat cocok bagi pemakainya dengan nilai seni dan estetika yang tinggi.