Meski Rusia tidak mengakui akan senjata tersebut, namun menjadi dugaan kuat bahwa Rusia kembali membangkitkan serangannya untuk wilayah perbatasan antara Polandia dan Ukraina.
Ketidakhadiran Presiden Rusia dalam KTT G20 dan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan pulang lebih awal, terindikasi bahwa adanya jalan lain yang masih belum menjadi kesepakatan negara tersebut, terutama soal perang yang menjadi kecaman para kepala negara yang hadir dalam konferensi tingkat tinggi di Bali.
Leader Declaration, salah satu butir yang mengecam perang Rusia dsn Ukraina karena telah membuat kehancuran dsn penderitaan ummat manusia.
Tidak hanya itu saja perang Rusia-Ukraina telah menghambat pertumbuhan ekonomi secara global, meningkatnya Inflasi dsn terhambatnya pasokan yang menjadi kebutuhan, sehingga perang Ukraina dan Rusia harus dihentikan, sebab hanya akan membawa malapetaka dan kehancuran, terutama sangat berdampak pada negara-negara yang masih berkembang.
Genjatan Nuklir ke Polandia yang diduga senjata Milik RusiaÂ
Ukraina dan Polandia menduga kuat bahwa rudal yang menghantam wilayah Polandia itu adalah milik Rusia, meski Rusia sendiri menganggap tuduhan itu tidak mendasar dan dianggap sebagai sebuah provokasi yang membuat negara-negara tersebut semakin bersitegang.
Dilansir dari RMOL.id, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meluncurkan tudingannya. Dia mengklaim insiden Przewodow adalah serangan rudal Rusia terhadap wilayah NATO dan serangan terhadap "keamanan kolektif". Ia pun mendesak blok tersebut untuk segera bertindak.
Sementara Itu Presiden Polandia Andrzej duda menyatakan memang tidak ada bukti konkret atas rudal yang menghantam sebagian wilayahnya didaerah perbatasan Ukraina.
Dilansir dari laman merdeka.com, Ledakan yang terjadi di Desa Przewodow, sekitar 6 kilometer dari perbatasan Ukraina itu menewaskan dua warga Polandia. Media setempat melaporkan rudal itu menghantam fasilitas pengeringan biji-bijian.
Serangan Nuklir yang menghantam wilayah Polandia yang berbatasan dengan Ukraina itu kembali menjadi bibit-bibit ketegangan pasca Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang sudah sangat jelas mengecam terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.
Terlepas apakah senjata itu milik Rusia atau pun bukan, yang jelas peristiwa tersebut kembali menjadi ketegangan antar negara konflik yang bisa menghancurkan hubungan antar negara.