Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

KTT G20 Akankah Menjadi Momen Perdamaian bagi Negara-Negara yang Bersitegang?

16 November 2022   12:06 Diperbarui: 17 November 2022   08:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) merupakan pertemuan antar kepala Negara untuk membahas sejumlah persoalan yang memicu tekanan terhadap perekonomian dunia"

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G 20) yang dilaksanakan di pulau Bali sudah resmi dibuka oleh Presiden Jokowi, para kepala Negara yang hadir mulai dari Joe Biden hingga Xi Jinping hadir dalam perhelatan Akbar tersebut.

Konferensi Tingkat Tinggi yang menjadi pertemuan penting antar kepala negara adikuasa pastinya memberikan dampak yang positif bagi perkembangan Indonesia ke depan, pasalnya ditengah ancaman resesi dan semakin meningkatnya Inflasi menjadikan negara-negara berkembang cukup terpuruk pasca pandemi covid 19.

Ditambah lagi dengan sengitnya perang antara Rusia dan Ukraina menjadi salah satu penyebab terpuruknya sistem ekonomi yang berdampak terhadap negara-negara yang sedang berkembang, salah satunya Indonesia sebagai negara yang masih dalam koridor berkembang.

Rusia dan Ukraina negara yang memang sedang terjadi perang hingga menewaskan ribuan nyawa melayang, perang tersebut belum kunjung berakhir hingga sampai saat ini, meski beberapa kepala  negara berusaha mendamaikan, Namun hal itu menjadi cukup nihil keberadaannya.

Selain Rusia dan Ukraina, benih-benih yang bersitegang Negara Taiwan dan China sempat bersitegang, walaupun ketegangan itu mampu diredam oleh kedua belah pihak.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang mempertemukan antar kepala Negara di Pulau bali tentu harapannya menjadi momen perdamaian antar negara yang bersitegang.

Sebab dalam KTT G20 tidak hanya fokus membahas tentang ekonomi global, lingkungan dan energi, namun juga akan membahas tentang situasi dan kondisi dunia yang sudah cukup mengkhawatirkan, sehingga antar negara yang duduk dalam Konferensi Tingkat Tinggi di pulau Bali itu menjadi sarana perdamaian dan penguatan ekonomi dunia.

Perang sudah harus di sudahi 

Dampak perang sengit antara Rusia dan Ukraina tidak hanya memakan ribuan korban jiwa kedua belah pihak yang terlibat perang, namun dampaknya juga sangat dirasakan oleh negara-negara yang sedang berkembang, terutama soal sistem ekonomi yang semakin carut marut.

Momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang mempertemukan para kepala Negara dalam satu ruangan, setidaknya mampu menjadi jembatan yang menghubungkan sebuah perdamaian, sehingga perang yang sedang berkecamuk bisa dihentikan dan bermufakat menuju perdamaian.

Geopolitik presidensi G20 menjadi momen yang tepat bagi negara-negara yang berselisih untuk mencapai mufakat perdamaian, namun sayang seribu sayang dikabarkan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bisa hadir dalam KTT G20 dan diwakilkan kepada menteri Luar Negeri Rusia Sergei Luvrov yang di delegasikan.

Arogansi negara yang memiliki power ini masih menjadi ketegangan yang luar biasa, dan sangat dirasakan dampaknya bagi negara-negara yang sedang berkembang, terutama pada regulasi perekonomian yang semakin terpuruk dan semakin tajam.

Kekhawatiran akan krisis ekonomi masih menjadi hantu yang menakutkan, sebab jika terus menerus persngbyodsk kunjung usai bukan hanya negara yang berselisih tersebut yang akan mengalami krisis namun juga akan berdampak pada negara-negara di sekitarnya.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) Momentum Kebangkitan bagi negara-negara yang sedang berkembang 

Tidak hanya Indonesia yang mengharapkan perang antara Rusia dan Ukraina bisa disudahi dan menuju Perdamaian, negara-negara di Eropa lainnya berharap dua negara yang bersitegang itu mampu berdamai untuk bisa keluar dari keterpurukan yang sedang melanda, khususnya bagi negara-negara yang sedang berkembang.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang saat ini Indonesia sebagai tuan Rumahnya dihadiri sekitar 19 kepala Negara untuk melakukan pertemuan dan kerjasama bilateral.

Tidak hanya kerjasama dalam aspek peningkatan ekonomi dan kerjasama politik, namun juga kerjasama pada aspek penguatan energi dan investasi hijau yang ramah lingkungan.

Pertemuan para Kepala Negara disamping sebagai momentum perdamaian dan kerjasama bilateral, setidaknya pertemuan yang diwakili oleh kepala Negara dibagian Asia, Eropa, dan sebagian benua Amerika itu memberikan dampak yang besar dan positif bagi negara-negara yang utamanya negara sedang berkembang.

Sebab sudah mulai nampak gejala krisis pada negara yang sedang berkembang dengan ditandai meningkatnya resesi dan inflasi, sehingga momentum KTT G20 harus menjadi momen untuk meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan dan saling mensejahterakan, disamping itu pula sebagai momentum perdamaian dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun