Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sinyal Dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo, Indikasi Menguatnya Koalisi Gerindra - PDI-P

9 November 2022   07:55 Diperbarui: 9 November 2022   08:01 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dalam beberapa pertemuan presiden Jokowi menyatakan telah merestui Menhan Prabowo Subianto untuk menjadi Capres pada pemilu yang akan datang, bahkan Jokowi memberikan sinyal bahwa Prabowo sepertinya akan keluar menjadi pemenang pada pemilu yang akan datang"

Seiring perubahan dan perkembangan konstalasi politik Nasional merupakan dinamika yang tak bisa dihindari, berbagai macam survey sudah diturunkan untuk mengukur elektoral dari masing-masing kandidat yang hendak maju pada kontestasi pemilu yang akan datang.

Prabowo Subianto yang sudah final di internal partai Gerindra untuk menjadi Capres pada pemilu yang akan datang, semakin menguat untuk kembali dipasangkan dengan Puan Maharani.

Sepertinya PDI-P, juga harus mengukur tokoh yang hendak dicalonkan, jika memaksakan Puan untuk menjadi Calon Presiden, sepertinya akan sangat berat, karena elektabilitas Puan jauh dengan mitranya yang satu partai, yakni Ganjar Pranowo.

Simpul-simpul dukungan yang kerap dilontarkan oleh presiden Jokowi, sepertinya tidak lepas dari kehendak ketua Umum Megawati Soekarno Putri, selaku ketua umum PDI-P, yang memiliki hak preogatif.

Jika memang simpul itu adalah bagian dari strategi PDI-P, maka sosok Gubernur Jawa Tengah itu, harus menunggu antrian terlebih dahulu.

Disinilah kompromi politik itu akan terjadi, dan sangat memungkinkan rival terberat Prabowo Subianto adalah Anies Baswedan, yang saat ini sudah sama-sama semakin menguat jika Anies Berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sinyal-sinyal dukungan preside Jokowi terhadap Prabowo Subianto yang memunculkan banyak penafsiran ditengah dinamika politik yang terus berubah dan berkembang ini, tidak menutup kemungkinan bahwa Megawati dan Jokowi sepertinya sudah bersepakat untuk mengusung Prabowo Subianto duet dengan Puan Maharani sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.

Koalisi Gerindra, PKB, dan PDI-P sangat mungkin terjadi pada ajang kontestasi pemilu tahun 2024, sehingga tiga partai yang ketiganya memiliki elektabilitas yang sangat cukup, bisa sangat memungkinkan akan menjadi pemenang pada kontestasi pemilu yang akan di selenggarakan pada 14 Februari 2024.

Prabowo dan Puan Maharani, Memiliki Potensi untuk Memenangkan Kontestasi Pemilu Tahun 2024

Politik tidak bisa dikalkulasi seperti pelajaran matematika, karena didalam politik itu sendiri penuh dengan dinamika dan cenderung akan mengalami perubahan dan perkembangan.

Menguatnya koalisi PDI-P dan Gerindra melalui pernyataan Presiden Jokowi, sangatlah mungkin terjadi, sebab sinyal-sinyal dukungan yang semakin mengarah ke Prabowo disinyalir sebagai bentuk komunikasi politik melalui Presiden Jokowi.

Inilah yang kemudian penulis menyebutnya dengan dimulainya sebagai kompromi politik, meski ada persepsi lain dari berbagai pengamat politik, bahwa politik Jokowi cenderung terhadap Ganjar Pranowo sebagai kandidat terkuat dari PDI-P.

Beberapa alasan yang perlu kita cermati bersama, bahwa pemilu tahun 2024 situasi dan kondisinya sangat jauh berbeda dengan pemilu tahun 2019, pasalnya pasangan calon yang akan bertarung saat ini tidak ada incumbent didalamnya, sehingga pertarungan akan diperkirakan lebih sengit lagi untuk memperebutkan RI 1.

Siapakah yang akan keluar menjadi pemenang ? Semuanya masih dalam proses racikan strategi, sehingga dinamika akan terus menguat, dan antar partai politik masih saling melihat dan menunggu satu sama lain untuk mengukur kekuatannya masing-masing.

Sejak NasDem Mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pada pemilu 2024, kerenggangan antara Surya Paloh dan Jokowi semakin menampakkan diri, sehingga koalisi antar partai petanya sudah semakin kelihatan.

Membaca Peta Politik, yang memungkinkan akan terjadi 3 poros

Memang terlalu dini jika melihat konstalasi politik saat ini, namun sudah banyak pergerakan yang bisa kita amati bersama.

NasDem dengan koalisi Perubahan terdiri dari NasDem, PKS, dan Demokrat yang saat ini sebagai gambaran koalisi yang masih belum menunjukkan kepastiannya, sebab ada proses kepentingan yang saling tarik ulur.

Kemudian ada Koalisi Indonesia Bersatu yang disingkat dengan KIB, terdiri dari partai Golkar, PPP, dan PAN. Koalisi Indonesia Bersatu ini juga masih belum mendeklarasikan Capres maupun Cawapresnya.

Sementara kerjasama Politik antara Gerindra dan PKB, sudah hampir final dengan Capres Prabowo, namun masih belum ada calon wakil presiden yang di deklarasikan.

Lantas bagaimana dengan partai pemenang, yakni PDI-P ? Meski sudah bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden sendiri, karena sudah memenuhi ambang batas presidential Treshold sebanyak 20%, PDI-P juga butuh kekuatan dari partai lainnya, untuk semakin memperkokoh kekuatan dalam kontestasi pemilu tahun 2024.

Apakah PDI-P, akan bergabung dengan Gerindra dan PKB dengan Tawaran Puan Maharani sebagai Cawapres Prabowo Subianto?

Pertanyaan tersebut sangatlah mungkin Prabowo Subianto sebagai Capres dan Puan Maharani sebagai Cawapresnya, karena publik masih cukup besar ingatannya, bahwa Megawati Soekarno Putri memiliki Janji Politik terhadap Prabowo yang disebut dengan perjanjian batu tulis.

Dengan demikian kemungkinan besar Megawati Soekarno Putri hendak merealisasikan Janjinya yang dulu telah disepakati antara Megawati Soekarno Putri dan Prabowo Subianto.

Tetapi perlu digaris bawahi bahwa dinamika politik terus berubah dan berkembang seiring dengan perjalanan sang waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun