"Hati-hati memilih Capres, Jangan Sembrono" Jokowi
Beberapa waktu yang lalu saat presiden Jokowi memberikan sambutannya pada HUT Golkar yang ke 58 Tahun, Jokowi menyatakan hati-hati memilih Capres, dan jangan Sembrono.
Sontak sambutan Jokowi disertai dengan gelak tawa dan tepuk tangan itu menuia respon dan analisa yang beragam, sebab sebagai kepala Negara tentu Jokowi harus bersikap Negarawan dan mengayomi semua, serta memberi dukungan pada semua kandidat yang hendak bertarung pada proses pemilihan umum 2024 mendatang.
Sementara pada acara Ulang Tahun partai Perindo presiden Jokowi juga memberikan sambutan dan bercerita soal kemenangan beliau mulai dari kota solo selama dua periode, gubernur DKI Jakarta, setelah itu pada Pilpres selama dua kali periode.
Dalam sambutan tersebut, presiden Jokowi menyatakan, Karena sudah dua kali memenangi Pilpres, sepertinya saat ini giliran pak Prabowo yang akan keluar menjadi pemenang, ucap Jokowi yang kemudian disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin yang hadir.
Untuk saat ini para tokoh politik dengan elektabilitas yang cukup tinggi tidak bisa kita pungkiri, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menhan Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sudah ditetapkan oleh partai NasDem untuk menjadi Capres pada pemilu yang akan datang.
Para tokoh dan elite politik, tentu semuanya akan didukung oleh presiden Jokowi, apalagi Prabowo Subianto yang tergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo yang memang sama berada diinternal partai PDI-P.
Lantas siapakah sosok yang hendak di dukung oleh presiden Jokowi yang tanpa banyak publik yang mengerti, ini tentu menjadi rahasia dan skenario Jokowi dalam proses dukung mendukung.
Apakah Jokowi akan mendukung Anies Baswedan, Prabowo Subianto, atau Ganjar Pranowo ? Tiga tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi.
Semuanya masih samar-samar dan teka-teki, meski sejauh ini publik membaca Presiden Jokowi terkesan mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menjadi sosok yang pas untuk melanjutkan estafet kepemimpinan pasca Jokowi menjadi Presiden.
Benarkah demikian adanya, sosok presiden Jokowi akan mendukung Ganjar Pranowo ? Atau justru akan fokus pada Menhan Prabowo yang jelas-jelas sudah final di Partai Gerindra sebagai Calon Presiden 2024.
Politik Jokowi, Menebarkan Sinyal dukungan pada tiga Kandidat Calon Presiden pada pemilu 2024
Sebagai kepala Negara tentu Jokowi dituntut untuk bersikap netral dan Negarawan, meski tidak bisa dipungkiri ada simpul-simpul yang menunjukkan Kedekatan Presiden Jokowi baik dengan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto maupun dengan Anies Baswedan.
Karena tidak bisa dipungkiri meski saat ini Anies Baswedan yang di Capreskan oleh Partai NasDem, juga memiliki sejarah yang panjang dengan Presiden Jokowi.
Bahkan pada proses pemenangan Jokowi pada tahun 2014 yang lalu, Anies Baswedan juga pernah menjadi suksesor Presiden Jokowi, artinya tidak menutup kemungkinan arah dukungan Presiden Jokowi terhadap Anies Baswedan juga kuat.
Tentu tiga kandidat yang memiliki elektabilitas yang kuat itu tidak bisa kemudian dipandang sebelah mata, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan merupakan tokoh dan elit politik yang sama-sama memiliki jam terbang yang tinggi.
Jokowi Menebarkan Sinyal dukungan pada tokoh-tokoh yang memiliki elektabilitas yang tinggi, adalah bagian dari skenario dan dukungan, dan dukungan tersebut tentu saja tidak dibuka secara terang benderang sebab beliau sebagai kepala Negara satu sisi dan disisi yang lain sebagai bagian dari kader partai politik, sikap negarawan harus ditunjukkan oleh sang presiden.
Tetapi publik menduga-duga saat ini memang dukungan itu mengarah ke Ganjar Pranowo yang sama-sama sebagai kader partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dalam pertemuan di sebuah Acara, Presiden Jokowi sedari awal mendukung dan Merestui Prabowo menjadi Presiden Berikutnya
Prabowo Subianto yang merupakan menteri Pertahanan di era Presiden Jokowi pada periode kedua memang adalah sosok yang menjadi kompetitor Presiden Jokowi sejak pemilu tahun 2014 dan pemilu tahun 2019.
Keduanya sebagai kompetitor dan Prabowo Subianto demi negara dan bangsa harus menaklukkan ego dan gengsinya menerima tawaran Presiden Jokowi pada periode yang kedua.
Sikap Legowo Prabowo Subianto sebagai kompetitor yang menerima tawaran Presiden Jokowi untuk menjadi bagian dari kabinetnya, sebagai salah satu bentuk politik jangka panjang, lebih khusus lagi sebagai bagian rancangan pada pemilu 2024.
Prabowo Subianto beberapa kali memang menyanjung Presiden Jokowi atas sikap dan keberanian beliau dalam berpikir dan bertindak, salah satu hak yang dipuji Oleh Prabowo Subianto ketika Presiden Jokowi berkunjung ke negara yang dilanda Konflik seperti Rusia dan Ukraina, dan hal tersebut membuat Menahan Prabowo berdecak kagum pada keberanian Presiden Jokowi.
Sinyal merestui dan memberi dukungan terhadap Prabowo juga tidak bisa ditafsirkan secara telanjang, sebab selain Prabowo Subianto presiden Jokowi juga mendorong tokoh dan elite politik lainnya, sehingga sikap yang ditunjukkan Jokowi sebagai kepala Negara memang harus negarawan.
Lantas kemana akhirnya arah dukungan presiden Jokowi pada kandidat yang akan bertarung pada pemilu 2024 nantinya ? Pastinya dukungan presiden pada Capres yang memenuhi ambang batas dan sudah mendapatkan rekomendasi Partai dengan memenuhi persyaratan ambang batas 20% presidential Treshold akan menjadi bagian tak terpisahkan dari proses-proses dukungan yang akan bergerak secara senyap.
Mungkinkah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan, atau justru tokoh yang masih belum muncul ke publik saat ini yang bisa jadi dipersiapkan untuk didukung pada pemilu yang akan datang.
