Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Buah Hati sudah Beranjak Dewasa, Orang Tua Pasti Khawatir akan Pasangan Anaknya

7 November 2022   04:42 Diperbarui: 7 November 2022   06:43 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seiring berjalannya waktu, si buah hati akan tumbuh dan berkembang dari anak-anak, remaja dan menjadi dewasa, pada usia yang masih remaja anak pun sudah mulai tumbuh perasaan suka terhadap lawan jenis, terlepas apakah si buah hati cowok atau pun cewek"

Sebagai orang tua, pasti akan ada kekhawatiran ketika anak sudah mulai beranjak dewasa, baik yang sudah memiliki pasangan ataupun yang belum berpasangan.

Si buah hati ketika sudah memiliki pasangan, menunggu dan mencari waktu yang tepat untuk lamaran, siapa tahu sang kekasih memang adalah jodoh anaknya, sementara yang belum berpasangan, bertanya-tanya dengan siap engkau hendak menikah?

Pertanyaan dan pernyataan yang mendesak pun kerap terlontarkan dan membuat si anak dilanda kebingungan, baik yang sudah berpasangan atau pun yang masih belum alias Jomblo.

Kekhawatiran, tantangan bagi si anak maupun bagi orang tua, apalagi buah hatinya adalah perempuan, dengan harap penuh cemas anaknya segera ada yang melamar.

Apa yang seharusnya orang tua lakukan, ketika sangat buah hati sudah mulai beranjak dewasa dan sudah waktunya untuk berumah tangga ? Lagi-lagi para orang tua akan mempertanyakan apakah sudah punya pacar apa belum ? Jika sudah punya kekasih seperti apa hubungannya, apakah sudah sama-sama serius ? Atau hanya cinta sesaat yang masih diragukan? Sementara yang masih pastinya disuruh cepat-cepat untuk mencari Sang kekasih hati untuk bisa diajak hidup bersama baik suka maupun duka.

Pertanyaan dan pernyataan itu kerapkali muncul dalam kehidupan, sebab rasa khawatir yang sudah mendera hati orang tua, berharap sang buah hati berumah tangga dengan bahagia dengan kekasih hatinya.

Para orang tua hanya ingin melihat anaknya hidup bahagia menjalani hidup berumah tangga

Para orang tua memiliki peran yang sangat besar atas hidup dan kehidupan anak-anaknya, entah sang buah hati menikah dengan kekasih pilihan hatinya atau pun sang anak itu di jodohkan.

Usaha dan doa para orang tua akan selalu terpanjatkan pada Tuhan yang maha kuasa, apalagi ketika sang buah hati sudah mulai beranjak dewasa, sebab rasa khawatir itu pasti akan datang tanpa di undang.

Sebagai orang tua yang memang bertugas mengarahkan dan membimbing, serta menceritakan kisah hidup pahit dan manisnya ketika berumah tangga menjadi pelajaran tersendiri bagi si anak.

Tidak jarang hubungan orang tua dan anak juga diwarnai dengan konflik perihal pilihan Sang anak atas kekasihnya tidak mendapatkan restu orang tua, sehingga kerap terjadi kekacauan berpikir dan emosi yang tak terkontrol bagi si anak.

Faktor-faktor yang demikianlah yang kerap menjadi perhatian orang tua, dimana antara keinginan sang anak dan kehendak orang tua saling berseberangan, sehingga hubungan dengan sang kekasih harus kandas ditengah jalan.

Sebagai orang tua haruslah bijak melihat anaknya yang sudah beranjak dewasa

Sebagai manusia biasa rasa khawatir melihat perkembangan si buah hati yang sudah beranjak dewasa itu, adalah halnysng wajar dan sangat manusiawi.

Namun alangkah bijaknya jika para orang tua pada satu sisi memberikan kebebasan pada sang anak, dengan tetap melakukan kontrol dan bimbingan, karena baik dan buruknya dalam hubungan yang sudah dilandasi dengan komitmen dan keseriusan, pastinya akan menjadi pertimbangan Baik bagi orang tua maupun bagi si buah hati yang sudah beranjak dewasa.

Jika sang anak sudah memiliki kekasih dan serius dengan kekasihnya, serta berkomitmen untuk melanjutkan pada jenjang pernikahan, tentunya para orang tua akan mewadahi keinginan mulia dari sang anak untuk hidup berumah tangga.

Karena apapun yang menjadi pilihan sang anak, akan menjadi kebahagian bagi si buah hati dengan segala resiko yang akan dihadapi dalam kehidupan berumah tangga.

Oleh karenanya orang tua pastinya akan berpikir bijak, dan melihat seluruh aspek baik pada sibuah hatinya maupun pada pasangannya, untuk segera meresmikan hubungan itu pada jenjang pernikahan, sehingga rasa khawatir para orang tua dan tanggung jawab orang tua mengantarkan anaknya pada kehidupan berumah tangga menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun