"Demonstrasi 411 yang dilaksanakan pada Jumat (04/11) di patung kuda didepan Istana Negara, menuntut 3 pokok persoalan yang mendasar, yakni soal Melonjaknya harga semobako, soal Hukum yang pengeakannya terkesan lemah dan yang terakhir Meminta Jokowi untuk Legowo Mundur dari Jabatannya sebagai Presiden"
Aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) kembali turun jalan dengan menamakan aksi 411, berorasi di patung kuda depan Istana Negara.
Dilansir dari laman kompas.com, aksi 411 berdasarkan catatan polisi yang menerima izin demonstrasi, aksi 411 diperkirakan diikuti oleh 750 orang.
Aksi demonstrasi 411 yang merupakan ormas Islam yang merupakan gabungan dari PA 212 itu kembali melakukan aksi demonstrasi atas kebijakan dan ketidakpuasan atas pemerintahan Presiden Jokowi.
Aksi 411 itu terbilang heroik, pasalnya seharian aksi itu dilakukan didepan Istana dengan meminta Presiden Jokowi Untuk mundur dari Jabatannya, bahkan para demonstran itu sampai sholat Magrib di tengah Guyuran Hujan.
Setelah habis sholat magrib para demonstran itu berangsur-angsur meninggalkan tempat dimana aksi demonstrasi dilaksanakan .
Pada aksi 411 yang di laksanakan oleh Ormas Oslam dengan menamakan diri sebagai Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR), setidaknya ada 3 Tuntutan yang Perlu di cermati.
Pertama Soal kenaikan Harga BBMÂ
Aksi demonstrasi 411 uyang menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM yang cukup besar pengaruhnya terhadap harga pangan, sehingga hal tersebut di anggap kebijakan yang mencekik rakyat.
Kenaikan harga BBM ini menyebabkan meroketnya harga pokok yang memang menjadi kebutuhan masyarakat setiap hari, sehingga Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) yang merupakan gabungan dari PA 212 melakukan tuntutan tersebut  selama satu hari.