Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Santernya Kritik Hasto ke NasDem Usai Pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres

1 November 2022   07:49 Diperbarui: 1 November 2022   07:56 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekjen PDI-P, Kerap melontarkan Kritik Pedas ke Partai NasDem usai Deklarasi Anies Sebagai Capres 2024, Sumber : tempo.co

"Gemuruh politik kian memanas, PDI-P sebagai partai penguasa dengan partai NasDem yang masih menjadi mitra koalisi dalam pemerintahan Presiden Jokowi kian renggang, sinyal keretakan itu sudah cukup nampak, sejak PDI-P menerima kompetitor untuk menjadi bagian dari pemerintahan presiden Jokowi"

Masuknya Prabowo Subianto dan partainya Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi, sepertinya menjadi bentuk kekecewaan terhadap partai Koalisi, khususnya partai yang dipimpin oleh Surya Paloh tersebut.

Dalam perjalanannya memang tidak begitu nampak perseteruan antara PDI-P dengan NasDem ketika Gerindra bergabung dalam satu pemerintahan Presiden jokowi.

Tetapi baru memasuki tahun politik untuk mempersiapkan pemilu tahun 2024 yang akan datang, kericuhan dan ketegangan antara PDI-P dan NasDem kian memuncak, bahkan sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto kerap luncurkan kritik pedas kepada NasDem dan beranggapan bahwa NasDem "tidak punya etika Politik".

Hal tersebut semakin kuat dipicu dengan NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres pada pemilu 2024 semakin menjadi sorotan tajam bagi elite partai PDI-P.

Karena tidak menutup kemungkinan kekalahan PDI-P pada Pilihan Gubernur (PilGub) DKI Jakarta masih menyimpan sisa kepanikan yang cukup mendalam dan terseret pada percaturan politik tingkat Nasional.

Apa yang keliru dengan pencalonan Anies Baswedan yang di usung oleh NasDem ? Sehingga elite PDI-P terkesan begitu paniknya ? Bahkan sinyal menjegal Anies untuk menjadi Capres semakin kuat diarahkan.

Apakah sosok mantan Gubernur DKI Jakarta dengan elektabilitas yang berada diperingkat ketiga dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto itu menjadi bagian dari kepanikan elite PDI-P, karena Anies berpotensi untuk menang Jika beliaunya lolos menjadi Capres yang diusung oleh Partai NasDem dan partai koalisi lainnya.

Bangunan Citra Yang terkesan Berbeda 

PDI-P secara Ideologis memang memegang erat rasa Nasionalisme sebagai dasar dari perjuangan partainya yang kerap di gembar-gemborkan sebagai partainya wong cilik.

Lantas apakah NasDem dan Anies Baswedan tidak Nasionalis ? Bangunan persepsi inilah yang kerap dipertajam untuk menciptakan polarisasi oleh elite sendiri.

Sehingga bangunan yang dikesankan dengan kelompok kanan dan kelompok kiri itu, pada dasarnya adalah bangunan yang berbeda kepentingan, karena dalam konstek politik ada banyak variabel yang cenderung memiliki perbedaan yang mencolok, dan senjata yang paling ampuh adalah melakukan sesuatu atas nama Rakyat, meski hak tersebut adalah kepentingan kelompok diri mereka sendiri.

Ketegangan NasDem dan PDI-P satu sisi berada dalam satu koalisi dalam pemerintahan Presiden Jokowi yang masa aktifnya akan habis sampai tahun 2024, sementara disisi yang lain dengan Mencapreskan Anies Baswedan yang merupakan lawan politik pada Pilgub DKI Jakarta 2017 yang lalu, ada sebagian pengamat yang menyatakan bahwa langkah NasDem terbilang berani dsn cerdas, meski ada banyak fenomena di internal NasDem yang tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu seleksi alam.

Bentuk Kritik Keras dari Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto terhadap NasDem dan Anies Baswedan apakah bentuk kepanikan para elite partai, atau hal tersebut bentuk presure supaya koalisi NasDem segera angkat kaki dari pemerintahan Presiden Jokowi, sebab presiden Jokowi sendiri disisi yang lain beliau juga adalah petugas Partai dari PDI-P.

Memang tidak bisa dipungkiri dalam beberapa waktu yang lalu elite Partai NasDem yang menyatakan bahwa Anies merupakan antitesa dari presiden Jokowi, tentu hal tersebut menjadi semakin kuat perbincangan dan kritikan terhadap partai NasDem.

Kritik Pedas Hasto dan Arah baru Politik Nasional

NasDem sebagai partai dengan slogan yang melekat adalah Restorasi untuk Indonesia, bisa sangat mungkin sebagai partai yang hendak mengusung konsep dan peta baru dalam kancah politik Nasional.

Anies Baswedan yang sudah di Capreskan oleh Partai NasDem sampai detik ini masih menjadi sorotan yang kuat, para buzzer dan kritik terhadap NasDem dan Anies selalu viral diperbincangkan.

Aspek positif dan negatifnya pun tak pernah lolos dari perbincangan publik, mulai dari bapak politik Identitas, Mentan Gubernur terbodoh, dan lain sebagainya, begitu pun dengan partai NasDem Ayng mengusungnya juga kerap menjadi perbincangan, bahkan partai tersebut diberi Lebel "NasDrun", tentu semua itu adalah bagian dari dinamika politik Nasional yang tidak bisa dipungkiri.

Kembali lagi pada Kritik pedas Hasto Kristiyanto terhadap Anies dan NasDem sebagai bagian dari upaya untuk menjegal proses pencalonan Anies yang dikesankan sebagai oposisi dari PDI-P yang kerap digemabr-gemborkan ke permukaan.

Tetapi perlu digaris bawahi apa yang sudah terlontarkan ke publik, pada hakekatnya tidak bisa dijadikan acuan, sebab yang tersembunyi dan dibalik layar, mana ada yang tahu ?

Kritik pedas elite PDI-P, bagi Anies dan NasDem hanya akan menjadi jamu pahit yang menyehatkan, sebab para pion yang maju dengan sejumlah kritiknya, sementara pemegang palu hak preogatif masih tenang-tenang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun