"Sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat santer disanding-sandingkan untuk meju sebagai Capres dan Cawapres pada pemilu 2024, jika ada partai Politik yang hendak mengusungnya"
Dua pemimpin Jawa tengah dan Jaw Barat itu kini semakin santer dilirik oleh partai politik, karena keduanya sama-sama memiliki elektabilitas dan kantong suara yang kuat di berbagai daerah.
Ridwan Kamil atau akrab disapa kang Emil merupakan gubernur Jawa Barat yang dikenal cukup religius, sehingga cukup layak jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. sosok Gubernur Jawa Tengah itu cukup dikenal sebagai sosok yang Nasionalis dengan dekat dengan rakyatnya.
Terlepas baik atau pun buruknya, Ganjar Pranowo sejauh ini kerap memuncaki survey, sehingga partai politik pun sudah mulai melirik untuk mengusung Ganjar Pranowo dan Juga Ridwan Kamil untuk menjadi Capres dan Cawapres pada pemilu yang akan datang.
Kehadiran Sosok Ridwan Kamil yang sudah terindikasi akan berseragam Kuning itu, pastinya memiliki nilai tawar tersendiri yang memang cukup diperhitungkan, bahkan sosok Kang Emil yang didorong untuk menjadi Cawapres Ganjar Pranowo sangatlah mungkin terjadi.
Keduanya sudah sama-sama menyatakan kesiapannya jika ada partai politik yang hendak mengusungnya berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Ganjar Pranowo dan Elektabilitasnya berada dipuncak tidak bisa diabaikan
Sudah diakui oleh berbagai lembaga Survey termasuk Litbang kompas.com, bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo selalu menduduki peringkat pertama yang kemudiaan disusul oleh Menhan Prabowo Subianto yang juga sudah final akan dicapreskan oleh Partai Gerindra dan yang ketiga adalah Capres Anies Baswedan yang sudah resmi diusung oleh Partai NasDem.
Tiga nama tokoh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, ketiganya sama-sama memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, sehingga wajar jika menjadi sebuah pertimbangan bagi partai politik untuk mengusung menjadi Calon Presiden pada pemilu yang akan datang.
Ganjar Pranowo memang kader PDI-P dan tunduk patuh pada partai yang telah mendorong dan membesarkan namanya, sehingga partai politik yang hendak mengusung Ganjar Pranowo selain PDI-P masih berpikir keras dsn meninjau ulang.