Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Deklarasi Para Relawan dan Kerawanan Sosial Jelang Pilpres 2024

28 Oktober 2022   20:03 Diperbarui: 28 Oktober 2022   20:09 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suhu politik kian memanas, Deklarasi para relawan di sejumlah daerah untuk mendukung jagoannya jelang pilpres 2024, sumber : k-radiojember.com

"Tahapan pemilu sudah dimulai baik oleh Komisianer Pemilihan Umum (KPU) maupun oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mempersiapkan pemilihan umum pada tahun 2024 yang akan datang"

Deklarasi para relawan untuk mendukung jagoannya pada pilihan presiden dan wakil presiden pada pemilu yang akan datang menjadi fenomena tersendiri, pasalnya pada pemilu kali ini tidak ada incumbent, sehingga para elite berpikir cukup keras untuk merebut hati rakyat dan memenangkan kontestasi pada pemilu yang akan datang.

Dari berbagai lembaga survey yang beredar Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang sudah dicapreskan oleh Partai Gerindra dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang di Capreskan Oleh NasDem menempati posisi teratas bahkan satu sama lain saling kejar mengejar.

Elektabilitas ketiga tokoh tersebut sudah cukup nampak akan digiring untuk menjadi calon Presiden pada pemilu 2024, dan sementara ini masih belum ada finalisasi soal Capres dan Cawapres yang sudah memenuhi persyaratan ambang batas presidential Treshold.

Dalam undang-undang pemilu sudah ditetapkan ambang batas 20 % bagi partai politik untuk bisa mengajukan Capres dan Cawapres yang hendak ikut berkontestasi, semuanya masih dalam tahapan mengotak-atik para tokoh yang paling layak untuk menjadi kandidat calon presiden maupun calon wakil presiden pada pemilu yang akan datang.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah satu-satunya partai yang memiliki kecukupan syarat untuk mengajukan calon Presiden maupun wakil presiden, namun sepertinya PDI-P juga butuh kawan seperjuangan partai politik lainnya untuk menjadi bagian dari proses kontestasi dialam demokrasi ini.

Bahkan dinamika dimasing-masing internal partai pun cukup menegangkan untuk mengajukan calon Presiden maupun Wakil presiden dengan berbagai pertimbangan dan realitas politik yang terus berubah dan berkembang.

Fenomena yang cukup mengejutkan dan sudah ramai, yakni para relawan masing-masing tokoh potensial yang sudah bergerilya bahkan sudah cukup banyak yang mendeklarasikan jagoannya.

Diberbagai daerah relawan Anies Baswedan, Relawan Ganjar Pranowo dan relawan para tokoh lainnya termasuk relawan Menhan Prabowo juga sudah mulai nampak kepermukaan.

Deklarasi pada relawan ini menjelang pemilu tahun 2024, tentu meningkatkan tensi aparat keamanan dan penegak hukum untuk memperketat ketertiban, sebab para relawan akan mengunggulkan jagoannya dan cenderung akan mematahkan lawan yang akan menjadi pesaing jagoannya.

Tentu dibalik menjamurnya para relawan yang sudah mulai mendekalarsikan pada jagoannya, pastinya akan terjadi gesekan yang sangat dimungkinkan akan terjadi kerawanan sosial antar kelompok pendukung atau para relawan.

Inilah yang kemudian akan menyebabkan terjadinya polarisasi antar pendukung yang terus melakukan propaganda dengan mengunggulkan jagoannya, dan menyerang lawan politik yang menjadi kompetitor dari jagoannya.

Para Relawan dan bangunan politik Fanatisme buta

Para jagoan politik yang akan berkontestasi pada pilpres 2024 memang masih belum bisa dipastikan, sebab pada kandidat Baik capres maupun Cawapres masih belum secara resmi terdaftar pada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun geliat para relawan yang sudah pasang kuda-kuda untuk mendorong Jagoannya sudah semakin menguat, dan hal tersebut menjadi fenomena tersendiri menjelang pilpres 2024.

Aparat penegak hukum dan penjaga ketertiban sudah mulai ekstra untuk memberikan layanan keamanan bagi masyarakat, karena tidak bisa kita pungkiri indikasi cheos atau kerawanan sosial sudah mulai nampak menjelang pemilu tahun 2024.

Masing-masing relawan para elite dan tokoh politik dinegeri ini, sudah menancapkan pilihan dan dukungannya pada masing-masing tokoh yang hendak melaju menjadi Calon Presiden 2024.

Disinilah akan terjadi yang namanya bangunan politik Fanatisme yang kecenderungan buta dengan melakukan berbagai cara, asal jagoannya bisa menang.

Fanatisme buta inilah yang memiliki kecenderungan akan merusak sistem demi memuluskan jagoannya melenggang untuk menjadi RI 1.

Bahkan kerawanan sosial yang ditimbulkan bisa lebih dari satu periode akibat jagoannya harus kalah ataupun mengalah dalam kontestasi politik.

Fanatisme boleh, namun jangan sampai buta, sehingga akan menciptakan dinamika yang tidak sehat.

Antar relawan akan saling serang untuk mengunggulkan Jagoannya

Memasuki tahun politik ini, kerawanan sosial bisa dipastikan akan terjadi, sebab para relawan dan simpatisan yang sudah mendeklarasikan para jagoannya, akan dengan sepenuh hati bergerak mencari dukungan dan melakukan propaganda dengan berbagai macam cara yang hendak dilakukan.

Saling serang antar para relawan pun sangat mungkin terjadi, sehingga hal-hal yang demikian harus mulai diantisipasi, dan menjadi tugas bersama untuk menjaga kondusifitas menjelang pilpres 2024.

Fenomena para relawan deklarasi jagoannya untuk maju sebagai Calon Presiden yang sudah mulai bertebaran di berbagai daerah, bagian dari kian memanasnya suhu politik yang sedang diskenariokan oleh para elite politik di negeri ini.

Bahkan politik identitas yang kerap didengungkan oleh para buzzer di berbagai platform media sosial cukup kuat mempengaruhi.

Saling serang baik secara langsung maupun tidak langsung cukup kuat terindikasi akan membuat kegaduhan tersendiri, sehingga pemerintah khususnya aparat penegak hukum dan pelaksana ketertiban sudah harus bersiap siaga untuk mengamankan dan menjaga kondusifitas menjelang pilpres 2024.

Oleh karena itu para relawan akan saling menyerang satu sama lain untuk menjatuhkan pada kompetitor yang akan menjadi pesaing dari jagoannya sendiri.

Para relawan akan siap berkorban untuk mendukung Jagoannya yang akan ikut berkompetisi pada pemilu yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun