"Jangan menjalani profesi menulis, jika hanya berharap dan mengejar cuan semata, karena kekecewaan pasti akan datang menghampiri"
Sebelum menulis di platform media keroyokan ini, penulis pernah menerbitkan buku pada tahun 2011 lalu yang diterbitkan di PT. Arruzz Media Yogyakarta, dan cukup berharap mendapatkan royalti yang cukup wah, namun faktanya tidaklah demikian hanya kecewa semata yang didapatkan, karena yang didapatkan tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapakan.
Meski harus mendapatkan kekecewaan apakah harus berhenti menulis ? Tidaklah begitu, karena menulis bagi penulis amatir seperti kami, kegiatan menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menantang.
Dimana rasa senang yang bisa kita temukan, dan seperti apa tantangannya ? Mari kita bedah satu persatu, sehingga kita bisa mengambil manfaat seluas-luasnya dengan kegiatan menulis.
Pertama: Menumbuhkan minat dan bakat menulis yang harus diperkuat dengan proses membacaÂ
Saat ini sudah banyak platform media sosial, tempat kita mencurahkan gagasan dan pikiran yang dikemas dalam bentuk tulisan.
Apapun bisa kita tulis, sesuai dengan isi hati, isi kepala, karena semua hal untuk bisa dijadikan bahan dalam menulis tidak akan terlepas dari hati dan pikiran kita.
Begitu pula dengan kegiatan menulis memang membutuhkan konsistensi dan latihan setiap hari untuk terus mengasah dan mempertajam analisa dari berbagai sudut pandang yang kita tuliskan.
Tidak semua orang memiliki hoby yang sama, terutama soal tulis menulis, sebab ada banyak profesi yang jauh lebih menjanjikan dari soal menulis, namun ketika mengambil jalan untuk terus konsisten menulis, pastinya akan ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan.
Memiliki bakat menulis, pastinya harus selaras dengan kekuatan membaca untuk memperkaya kosa kata, sehingga susunan kata yang kita rangkai menjadi lebih bermakna.
Membaca ini jika kita kaitkan dengan konstek yang ada akan menemukan banyak hal yang bisa kita terjemahkan dalam bentuk tulisan, sebagai contoh setiap hari kita akan dihadapkan dengan berbagai macam persoalan baik itu soal ekonomi, sosial, politik, hukum, pendidikan, pertanian dan lain sebagainya bisa kita amati dan kita sorot, untuk kemudian kita bungkus dalam rangkain kata yang mengandung makna dan pesan yang bermanfaat.
Kedua: Menulis untuk mempertajam Analisa dan daya Ingat
Manfaat dari aktif menulis yakni mempertajam analisa tentang suatu hal, sehingga dengan ketajaman analisa dan melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda dari mayoritas.
Kekuatan penulis disamping melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, juga kemampuan akan kreatifitas menyusun diksi yang menarik dan unik, sehingga akan membuat pembacanya merasa betah dengan tulisan yang kita tuangkan dalam rangkai huruf dan kata.
Kemampuan melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda dan unik, pastinya akan menemukan pembacanya sendiri.
Terkadang bagi penulis pemula, cukup susah untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan, dan hal tersebut hampir semua penulis pernah merasakannya, sehingga dengan adanya platform terutama Kompasiana yang cukup mudah untuk menuangkan tulisan dalam bingkai gagasan, menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan tulis menulis.
Menuangkan tulisan sebagai upaya untuk terus meningkatkan daya ingat tentang apa saja baik yang dilihat maupun yang dirasakan, bahkan di platforma media kompasiana ini, kita bisa menuliskan diary tentang keluh kesah yang kita rasakan dalam bentuk tulisan yang pastinya harus dibungkus dengan pesan positif, sehingga menjadi manfaat dan amal jariyah kita dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa.
Ketiga: setiap tulisan akan menemukan pembacanya sendiriÂ
Pertanyaannya kita hendak menulis tentang apa ? Dalam bentuk opini, fakta, berita, atau tulisan yang bersifat imajinatif seperti cerpen, puisi, atau cerita naratif lainnya.
Maka menulislah sesuai dengan kemampuan kita, dan bidang yang kita tekuni. Hal tersebut kata salah satu kompasianer menjadi penulis yang spesialist, dan itu cukup fokus pada bidang yang menjadi spesialist keilmuan dan pengalaman dari seorang penulis itu sendiri.
Berbeda dengan penulis yang generalist yang menulis apa saja mulai dari karya fiksi sampai karya non fiksi, bahkan menulis peristiwa yang aktual menjadi bahan untuk bisa ditulis dan dirangkai serta disusun menjadi kalimat yang menarik.
Maka setiap tulisan akan menemukan pembacanya sendiri itu memang benar adanya, sebab setiap orang juga membutuhkan banyak informasi sebagai bahan bacaan untuk kepentingan dan kebutuhan yang beraneka ragam.
Disamping ada penulis yang spesialis dan generalis ada penulis yang memang fokus dibidang motivasi, sehingga setiap konten yang di buat mengenai motivasi dan perjalanan dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat: menulislah dengan ketulusan hati
Dalam konstek ini memang tidaklsh mudah, disadari atau pun tidak kita menulis, menuangkan gagasan dan pikiran karena ada pamrih yang diharapkan.
Mungkin saja jika aktif di Kompasiana, kita masih mengharap cuan dengan mendapatkan K-Reward, yang jumlahnya setiap bulan bervariasi mulai dari puluhan, ratusan hingga ada yang jutaan rupiah.
Apakah hal tersebut kemudian menjadi patokan bagi kita untuk menulis di Kompasiana ? Tentu saja tidaklah demikian, karena jika itu menjadi patokan, maka yang ada hanya rasa kecewa yang kita dapatkan.
Menulislah dengan ketulusan hati dengan niat berbagi, saling memotivasi dan saling memberikan manfaat untuk ikut serta mengawal sebuah peradaban di negeri ini.
Platform media kompasiana yang memang sudah 14 tahun lamanya bergerak dibidang tulis menulis yang semula diperuntukkan untuk para Jurnalis Kompas.com, namun pada perjalanan dan perkembangannya, Kompasiana bergerak menjadi wadah bagi setiap warga dimanapun berada untuk bisa ikut serta menuangkan pendapat dan gagasannya dalam bentuk tulisan.
Kelima: Menulis di Kompasiana untuk Olah pikir, Olah Rasa dan Olah Gagasan
Platform media Kompasiana sebagai wahana yang cukup digandrungi oleh banyak orang terutama para penulis dari berbagai latar belakang dan profesi menjadi tempatbl yang paling tepat untuk berbagi.
Satu sama lain bisa menimba ilmu dan membaca tulisan, saling koreksi dan saling mendukung untuk menuangkan bakat menjadi seorang penulis yang profesional.
Mungkin saja sebagian orang melihat profesi seorang penulis dipandang sebelah mata, karena "tidak bisa menghasilkan cuan yang banyak" namun pada dasarnya profesi seorang penulis bisa menjadi pabrik uang dengan menciptakan tulisan yang berbobot dan berkualitas sehingga digandrungi oleh banyak orang.
Dan yang kerap menjadi kendala dari seorang penulis itu tidak lain adalah untuk mendapatkan ide atau gagasan untuk ditulis, sehingga ketika ide dan gagasan tidak disegerakan ditulis, maka akan lewat begitu saja.
Kegiatan tulis menulis ini pada hakekatnya adalah untuk olah pikir, olah rasa dan olah gagasan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, sehingga kegiatan menulis menjadi hal yang menyenangkan, bermanfaat tidak hanya bagi diri si penulis, namun juga bagi orang lain yang membaca tulisan kita.
Olah gagasan menjadi serangkaian kata yang bermakna dan mengandung pesan moral didalamnya, menjadi kepuasan hati dan kenikmatan jiwa sebagai bagian untuk menyehatkan pikiran dan jiwa kita dalam kehidupan sehari-hari.Â
Dengan demikian 5 hal diatas menjadi perhatian kita semua, khususnya bagi penulis sendiri yang masih terus belajar tanpa henti untuk bisa berkarya dan menciptakan sebuah tulisan yang penuh dengan makna dan dirasakan manfaatnya bukan hanya bagi penulis sendiri, juga bagi para pembacanya, sehingga dengan menulis dan berkarya untuk meningkatan kesehatan jiwa dan kepuasan hati.
Selamat Hari Ulang Tahun kompasiana yang ke 14 Tahun, terima kasih sudah menampung tulisan penulis dan ikut menyebarkan tulisan ke berbagai platform media sosial lainnya, Semoga selalu menjadi tempat yang nyaman untuk setiap karya yang hendak dituangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H