Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Buzzer dan Produksi Hoax sebagai Alat untuk Saling Menjatuhkan

25 Oktober 2022   07:23 Diperbarui: 25 Oktober 2022   07:28 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat pesan yang disampaikan oleh sang proklamator Republik ini, yakni Insinyur Soekarno yang menyatakan "Perjuanganku lebih mudah karena melawan para penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri"

Memasuki tahun politik menjadikan iklim sosial kian panas dan dingin, para elite dan tokoh politik sudah pasang kuda-kuda mempersiapkan strategi pertarungan.

Lumbung-lumbung suara pun kembali mulai diseser, relawan dan simpatisan pun tak lupa terus mendengungkan para calon yang hendak didukung menjadi perbincangan hangat, mulai dari warung-warung kecil pinggir kali, hingga cafe tempat para politisi dan pegiat sosial membangun strategi pemenangan untuk calon yang sedang dikehendaki.

Para Buzzer pun sudah mulai banyak disewa untuk menciptakan kegaduhan, fitnah sana fitnah sini, asal dibayar untuk kebutuhan perut pun sudah menjadi hal yang tidak asing bagi perkembangan politik dialam demokrasi Indonesia.

Kegaduhan mulai diciptakan, pandangan Subjektifitas dan mengkuliti para kandidat sudah mulai dilakukan, saling serang, saling tuduh, dan Aling mengumbar aib yang menjadi kekurangan dari seorang tokoh yang disinyalir kuat akan menjadi kandidat terus digali dan diunggah ke berbagai platforma media sosial.

Terlepas benar atau pun salah ada dua sisi mata pedang yang cukup tajam, yakni kepentingan dan kebutuhan menjadi dasar bagi para buzzer untuk memproduksi hoax, fitnah sana fitnah sini untuk menjatuhkan lawan.

Statemen yang kerap muncul mulai dari perkataan hingga perbuatan akan menjadi banan empuk untuk digoreng sedemikian rupa, sehingga ketika disuguhkan ke publik, seakan menjadi pembenaran atas peristiwa yang masih dalam koridor asumtif yang kemudian dikonsumsi tanpa menelusuri fakta yang sebenarnya.

Para politisi pun harus berhati-hati dalam bertingkah maupun berstatemen, sebab para buzzer sudah tidak kekurangan bahan untuk melakukan penggiringan opini baik yang positif maupun yang negatif, untuk menjatuhkan lawan atau pun untuk mendorong calon yang sudah membayar.

Sebelum lebih jauh membahas problem produksi Hoax yang kerap berseliweran diberanda media sosial, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita memahami apa itu buzzer, dan bagaimana sistem kerjanya untuk menggiring sebuah opini yang sengaja dipasang oleh pihak tertentu untuk memproduksi informasi ?

Memahami Buzzer dan Fungsi Kerjanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun