Sanksi Billisan Peringatan keras atau Kepanikan Elite PDI-P ?
Pertemuan Ganjar Pranowo dengan Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto dan ketua Bidang Kehormatan Komarudin Watubun berlangsung kisaran satu jam.
Tidak ada pernyataan secara resmi mengenai perbincangan para elite PDI-P, namun yang jelas bahwa hasil dari pertemuan Ganjar dan Elite PDI-P tentang klarifikasi pernyataan Ganjar dan disiplin Partai PDI-P, serta pemberian Sanksi billisan kepada Ganjar untuk taat dan patuh pada aturan dan keputusan partai.
Ganjar pun sebagai Kader Ideologis PDI-P itupun menerima atas sanksi yang diberikan, karena nama besar Ganjar tidak lepas dari proses-proses pendidikan politik di internal partai.
Meski pernyataan Ganjar siap menjadi RI 1 itu tidak melanggar, namun menjadi kode keras bagi Ganjar untuk tidak bermanuver diluar keputusan partai, apalagi membuat pernyataan multi tafsir yang bisa merugikan partainya sendiri.
Atau kemungkinan adanya kepanikan ditubuh PDI-P, karena ketua Umum lebih mendorong Puan Maharani, sebagai kader PDI-P, sekaligus putri dari ketua umum partai yang memiliki hak preogatif.
Ganjar Siap Menjadi Capres PDI-P, Mungkinkah terjadi ?
Sangatlah mungkin jika Ganjar akan direkomendasikan oleh PDI-P, jika ketua umum merestui dan memutuskan soal Capres yang akan diusung.
Tetapi sepertinya Ganjar ditubuh PDI-P belum mendapatkan tempat untuk di Capreskan meski sudah masuk dalam radar yang tidak bisa dipungkiri menjadi bahan diskusi dan perbincangan bagi para elite ditubuh PDI-P.
PDI-P sebagai partai besar dan partai yang sedang berkuasa saat ini, masih belum menentukan soal capres dan cawapres yang keputusannya ada ditangan ketua Umum.
Pernyataan Ganjar yang sudah diklarifikasi dan diberi Sanksi Billisan sudah diterima dengan lapang dada oleh Sosok Ganjar, karena Gubernur Jawa tengah itu sadar bahwa sebagai Kader harus tunduk dan patuh pada keputusan Partai.