"Kasus gagal ginjal akut yang sedang menggejala ini menyebabkan kepanikan tersendiri, sebab misteri gagal ginjal akut saat ini lebih cepat menyerang anak-anak yang masih rentan dan rawan pada virus"
Para orang tua diminta berhati-hati dan lebih waspada saat memberikan sirup pada anak, sebab adanya cemaran pada sirup, bahan kimia yang menjadi campuran Etilen Glikol (EG) dan dietilen glikol (DG) melebihi ambang batas.
Dunia medis cukup dikejutkan dengan merebaknya gagal ginjal akut yang tidak biasa, sebab terjadi pada anak-anak yang usianya masih 1- 18 tahun.
Fenomena gagal ginjal akut yang cukup misterius tersebut memang sedang dalam proses penanganan secara intensif, mulai dari penyebabnya hingga sirup yang terkandung didalamnya kembali diuji tingkat keamanannya.
Gagal Ginjal akut ini pastinya membuat masyarakat cukup resah, pasalnya terjadi pada anak-anak yang tingkat kekebalan tubuhnya masih cukup rawan terserang oleh virus yang bisa menyebabkan gagal ginjal akut,bahkan fenomena gagal ginjal akut ini menyebabkan kematian.
Dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun terjadi peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.
Dari data yang disampaikan oleh kementerian kesehatan berkaitan dengan kasus gagal ginjal akut yang lebih banyak didominasi oleh anak yang berusia 1 sampai dengan 5 tahun, menunjukkan bahwa serangan gagal ginjal akut pada anak usia dini hingga menyebabkan kematian diduga karena adanya cemaran bahan campuran kimia dalam sirup yang melebihi ambang batas, sehingga pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan untuk menarik setidaknya ada 5 sirup yang sudah beredar untuk ditarik kembali dan diuji tingkat keamanannya.
Dikutip dari laman kompas.com, ada lima sirup yang mengandung bahan kimia Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) yang diduga penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak.
Berikut lima sirup yang ditarik dari peredaran :
1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Seperti apa langkah pemerintah menghadapi fenomena gagal Ginjal Akut yang sedang merebak ini ?
Dalam konstek ini sebagai bagian dari musibah yang harus ditelusuri sebabnya sehingga menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut pada anak.
Fenomena gagal ginjal akut hingga menyebabkan kematian terutama bagi anak yang masih balita memang cukup meresahkan, sehingga kondisi yang demikian harus dituntaskan oleh pemerintah terutama penyebab terjadinya gagal ginjal akut yang misterius tersebut.
Dari fenomena yang terjadi dengan dugaan karena faktor sirup yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk mengobati batuk pada anak, karena rasanya manis dan enak, namun ada beberapa sirup yang campuran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) melebihi ambang batas.
Bagaimana sikap Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) hingga obat yang mengandung bahan campuran dalam sirup yang mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) melebihi ambang batas itu bisa beredar hingga memakan banyak korban? Ini cukup disayangkan bagi dunia kesehatan kita dan para produsen yang telah meracik obat hingga merebaknya kasus gagal ginjal pada anak ini mencapai ratusan anak yang terdampak.
Para pihak pastinya harus bertanggung jawab atas kasus yang terjadi tersebut hingga memakan banyak korban Gagan ginjal akut, dan cukup disayangkan dengan beredarnya sirup yang mengandung bahan kimia Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) hingga melebihi ambang batas.
Proses penyelidikan dari hulu hingga hilir untuk menuntaskan fenomena merebaknya gagal ginjal akut pada anak
Fenomena serangan gagal ginjal akut pada anak ini, tidak hanya harus diusut oleh kementerian kesehatan dalam dunia medis.
Tetapi para pihak juga harus bertanggung jawab untuk menelusuri sebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak, sebab fenomena tersebut memiliki banyak variabel yang terhubung dari satu sama lain.
Obat sirup memang sudah menjadi dugaan sebagai penyebab terjadinya gagal Ginjal akut pada anak sebab mengandung bahan kimia Etilen Glikol (EG) dan Gietilen Glikol (DG) melebih ambang batas sebagai campuran dalam obat sirup, hingga menyebabkan gagal ginjal akut yang berujung pada kematian.
Sehingga beberapa sirup yang sudah ditarik oleh pemerintah dari peredaran masih dalam proses pengujian untuk memeriksa bahan-bahan yang melebihi kapasitas pemakaian.
Fenomena gagal ginjal akut pada anak, memang sudah terindikasi penyebabnya, namun sangat memungkinkan adanya faktor yang lain hingga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak yang perlu diwaspadai oleh para orang tua.
Oleh karena itu fenomena gagal ginjal akut ini harus diselidiki dengan cermat dan hati-hati untuk mengetahui penyebabnya secara pasti, sehingga akan memudahkan pihak medis untuk menangani pasien yang terserang gagal ginjal akut dengan tepat dan benar, terutama anak usia dini.
