Secara prinsip bahwa berjalan digaris yang kita yakini dengan berpikir dan bertindak yang benar, hakekatnya dimulai dari diri kita sendiri, sebab Kita semua tercipta untuk menjadi contoh yang baik bagi sesama, terutama dalam konstek melafadzkan Kalamullah yang diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada makhluk Pilihan Nabi Muhammad SAW.
Al Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan yang mengandung makna yang sangat mendalam, serta menjadi tuntunan bagi seluruh alam semesta, terutama bagi ummat muslim, hakekatnya mengajarkan kebaikan pada seluruh ummat manusia, meski banyak pula orang yang belum meyakini Al Qur'an sebagai mukjizat dan pedoman bagi ummat manusia.
Tentu sebagai manusia yang berkeyakinan Islam, Al Qur'an sebagai pedoman yang harus dan terus dipelajari mulai dari aspek bacaan sampai dengan maknanya, karena isi dan kandungan Al Qur'an itu sendiri sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman
Jangan Mengajarkan bacaan yang salah, Jika Yang benar itu mudah
Andai saja usia kita di fokuskan hanya untuk belajar Al Qur'an, maka sesungguhnya tidaklah cukup, itulah dawuh pada guru-guru kami yang memang sudah ahli tentang ilmu Al qur'an.
Maka sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan, sudah sepantasnya kita terus belajar dan mengajarkannya sesuai dengan koidah yang sudah ditentukan.
Membaca Al Qur'an dengan Tartil dan sesuai dengan hukum tajwid, sehingga membaca Al Qur'an dengan benar akan mendapatkan banyak hikmah didalamnya, begitu pun sebaliknya jika membaca Al Qur'an tidak sesuai dengan hukum tajwid maka celakalah kita.
Tradisi Khotmil Qur'an sebagai bentuk rasa syukur atas segala Nikmat yangbdi berikan
Meski dengan cara yang sederhana, Khotmil Qur'an berjalan dengan baik dan lancar, setelah itu menikmati Rizki yang dilimpahkan oleh Tuhan kepada setiap makhluknya.