Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anti Anies dan Anti Tesis Jokowi, Dua Hal berbeda yang Bisa Merusak Pergerakan Partai NasDem

13 Oktober 2022   06:44 Diperbarui: 13 Oktober 2022   06:55 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kemenangan Anies Baswedan pada Pilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 yang lalu masih menyisakan phobia yang cukup akut bagi pihak-pihak yang kalah, sehingga ada kesan ada phobia akut terhadap sosok Anies Baswedan ketika di Capreskan oleh Partai NasDem"

Pentas politik Nasional dengan beragam dinamika kian memanas, mulai dari adanya dugaan Ijazah Palsu, sampai pada pernyataan elite partai NasDem yang menyebut Anies sebagai Antitesa presiden Jokowi kian menjadi sorotan publik.

Partai NasDem pasca mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres yang direkomendasikan, banyaknya spekulasi dan ketegangan politik kian terjadi.

Sosok Gubernur DKI yang tinggal hitungan hari lagi itu, akan segera purna dari tugasnya sebagai Gubernur dan akan beranjak pada pusaran politik Nasional.

Dikutip dari laman detik.com, "Jujur saya sangat kaget dengan pernyataan Partai NasDem melalui Pak Zulfan Lindan bahwa Pak Anies merupakan antitesa Pak Jokowi. Ini menimbulkan persoalan tata pemerintahan dan etika politik yang sangat serius," kata Hasto kepada wartawan, Rabu (12/10/2022)

Satu sisi partai NasDem masih berada dalam barisan presiden Jokowi, dan banyak kader NasDem yang mengisi pos-pos menteri dalam kabinet presiden Jokowi. Disisi yang lain, NasDem mencapreskan Anies yang kesannya kemudia ada proses-proses yang seakan-akan sosok Anies Baswedan itu berseberangan dengan presiden Jokowi hingga ada pernyataan bahwa Anies adalah antitesa Jokowi.

Jelas pernyataan dari salah satu Elite partai NasDem itu bisa merusak langkah dan pergerakan NasDem, sebab NasDem sendiri masih dalam satu barisan dengan Presiden Jokowi.

Pernyataan Elite NasDem dan Barisan Anti Anies

Hal menarik untuk ditelisik atas pernyataan elite partai NasDem Zulfan Lindan yang membuat pernyataan mengejutkan, sehingga menurut Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto pernyataan itu memunculkan sesuatu yang kontradiktif karena NasDem sendiri ada dalam barisan koalisi Presiden Jokowi yang jelasnya memiliki hak preogatif.

Pernyataan elite NasDem menjadi Boomerang bagi Anies maupun bagi NasDem sendiri, sebab ketika sosok Anies dikatakan sebagai Antitesa atas presiden Jokowi, justru memunculkan beragam spekulasi yang dibenturkan.

Sementara ada barisan yang phobia terhadap Anies, lebih tepatnya anti Anies yang menyerang sosok Gubernur DKI Jakarta itu dengan kembali mengungkit politik Identitas, bahkan serangan itu tidak hanya terhadap Anies saja, juga terhadap partai NasDem yang di olok-olok sebagai NasDrun (NasDem Kadrun).

Unsur primodialitas, dengan mengaitkan suku, ras, agama, dan keyakinan mulai menjadi bahan serangan yang siap di ledakkan dimana saja.

Rakyat dibuat kubu yang terpolar sedemikian rupa dengan dibuatnya pro dan kontra. Ini semua jelas bentuk polarisasi yang bisa merusak persatuan dan kesatuan yang sengaja dibuat oleh para wakil rakyat dengan berbagai skenario dan rekayasa.

Anti Anies dan Pro Jokowi jelas akan terus menyudutkan salah satu pihak. Komunitas Cebong dan kampret kembali dihidupkan, sementara sang sutradara duduk diam bersama sambil tertawa melihat rakyatnya adu jotos merebut tulang tanpa daging.

Apakah Anies Anti Tesis Jokowi ?

Pernyataan elite partai NasDem jelas membuat geram para elite partai PDI-P, pasalnya presiden Jokowi yang ditugaskan oleh PDI-P untuk menjadi presiden, membuat sejumlah pihak tidak terima akan hal tersebut, sebab ketika ada pernyataan Anies sebagai Antitesa Presiden Jokowi justru menjadi Boomerang bagi Anies maupun bagi partai NasDem.

Atas adanya pernyataan yang demikian apakah presiden Jokowi akan meresufle kabinet dari kader partai NasDem ? Mungkin terjadi Resufle mungkin saja tidak, sebab ketua NasDem Surya Paloh sendiri, jalinan komunikasinya dengan presiden Jokowi masih baik-baik saja.

Pernyataan Anies sebagai antitesis Jokowi sebenarnya kurang tepat, dan jelas pernyataan itu membuat ketegangan antara PDI-P dan NasDem yang saat ini masih berada dalam satu barisan di pemerintahan Jokowi.

Pada dasarnya Anies bukanlah anti tesis Jokowi, karena Anies sendiri pernah berada dalam satu barisan dengan presiden Jokowi dan cukup getol mendukung presiden Jokowi pada periode yang pertama sehingga beliau diangkat menjadi Menteri pendidikan dan kebudayaan.

Dengan demikian pernyataan elite NasDem yang mengatakan bahwa Anies sebagai Antitesa presiden Jokowi, menjadi problem serius, sehingga akan dijadikan bahan untuk digoreng hingga gosong oleh barisan sakit hati yang anti Anies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun