Begitu getolnya Bambang Tri Mulyono ini menggugat Ijazah milik presiden Jokowi yang di duga palsu, hingga melimpahkan gugatan itu pada pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Apa yang dituduhkan, tentu saja harus dibuktikan, sehingga tidak memunculkan beragam spekulasi di tengah masyarakat, meski masyarakat percaya bahwa Ijazah Presiden asli, namun gugatan Bambang Tri yang sudah di layangkan ke pendakian Negeri Jakarta Selatan ini kembali menjadi buah bibir dan munculnya beragam spekulasi ditengah persiapan para elite menghadapi pemilu tahun 2024.
Adakah kemungkinan unsur politisasi atas dugaan Ijazah Palsu milik presiden Jokowi ? Ya sangat mungkin unsur politisasi cukup kuat menerpa Istana, sebab pengaruh Presiden Jokowi masih cukup kuat.
Atau menguapnya soal dugaan Ijazah Palsu milik orang nomor satu di negeri ini, sebagai buah upaya untuk menjatuhkan presiden Jokowi atas pengaruhnya yang cukup kuat saat ini, atau kemungkinan drama baru untuk mengalihkan Isu yang cukup sensitif, sebab peristiwa Kanjuruhan yang menelan 131 nyawa itu masih dalam proses penanganan oleh pihak yang berwajib.
Jika memang dugaan Ijazah palsu milik presiden Jokowi itu benar adanya, maka sang penggugat dalam konstek Ini adalah Bambang Tri Mulyono harus membuktikan secara akurat, setidaknya dua hal yang harus dijadikan pembuktian, yakni alat bukti berupa ijazah, dan saksi dari pihak terkait.
Dua unsur itu harus terpenuhi, diteliti dengan seksama untuk membuktikan soal keaslian atau kepalsuan dari ijazah yang saat ini sedang menjadi buah bibir disebabkan sedang di gugat oleh Bambang Tri Mulyono dipengadilan negeri Jakarta Selatan.
Jika hal tersebut tidak dibuktikan, maka Bambang Tri bisa di gugat balik atas tuduhan, fitnah dan pencemaran nama baik, karena telah melakukan tindakan yang melawan hukum. Terlepas dari itu semua menjadi cukup heran, jika dugaan Ijazah Palsu milik Presiden Jokowi yang di gunakan pada pemilu tahun 2019, lantas mengapa tidak menggugat sedari awal sejak mencalonkan wali kota solo ? Ini menjadi aneh bin ajaib, soal menghidupkan kembali dugaan Ijazah Palsu milik presiden Jokowi.
Rakyat tidak peduli dengan hal tersebut, yang jelas ekonomi semakin melarat
Urusan ijazah palsu atau pun Asli, rakyat tidak peduli dengan hal tersebut, karena ada yang lebih mendasar lagi, yakni soal kebutuhan hidup sehari-hari.
Naiknya BBM yang kemudian disusul dengan naiknya harga sembako menjadi pukulan telak bagi sistem perekonomian bangsa ini.
Gugatan Bambang Tri Mulyono soal dugaan Ijazah Palsu milik presiden Jokowi, terkesan hanya sebuah dagelan yang didramatisir sedemikian rupa untuk menghebohkan jagad Maya.