Benarkah Anies Baswedan menggunakan cara yang disebut politik identitas ? Seperti apa politik identitas yang ditengarai menjual ayat dan mayat itu ?
Jangan-jangan semuanya adalah asumtif yang subjektif, atau mungkin kaliamat "politik identitas yang disematkan pada Anies Baswedan" yang dijadikan senjata tajam akibat Anies telah memenangkan kontestasi pada Pilgub 2017 yang lalu di DKI Jakarta, sehingga para buzzer dan barisan sakit hati masih tidak terima atas kemenangan Anies Baswedan.
Kini Anies Baswedan karir politiknya sampai di tingkat puncak, dimana sosok Anies yang menuai pro dan kontra, ada pembencinya sekaligus juga banyak pendukungnya, selalu ramai di bicarakan.
Lantas kemudian kembali menguat barisan Kanan dan barisan kiri. Ketegangan ini kembali semakin menguat dengan barisan yang setuju Anies calon Presiden, dan yang tidak Suka terhadap Anies sebagai calon Presiden.
Dinamika politik tanah air ini menjadi sorotan dan dinamika politik yang saat ini para elite politik itu sedang Meracik para tokoh dan anak bangsa yang sedang di suguhkan pada rakyat untuk menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang.
Kita semua masih belum tahu, seperti apa dinamika yang masih bergerak dan berkembang dikemudian hari, namun sosok Anies Baswedan ini sudah membuat roda partai baik NasDem dan partai lainnya kian menghangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H