Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Polarisasi dan Politik Identitas Kembali Didengungkan Para Buzzer, Cukup Membahayakan bagi Alam Demokrasi Kita

11 Oktober 2022   05:59 Diperbarui: 11 Oktober 2022   11:13 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang namanya politik atau partai politik pastinya akan berstrategi, bahkan kebohongan dan pledoi pun kerap dipertontonkan, hari ini bilang A, besoknya sudah B, nah itulah dinamika yang justru menjadi analisa dinamis.

NasDem dan Anies Baswedan 

Pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem yang langsung dideklarasikan oleh ketua umum Surya Paloh, sejatinya masih menyuguhkan sosok capres saja, dan itu masih awal dalam perhelatan politik nasional.

Para elite dan buzzer pun sebagian ada yang mulai panik, sebab elektabilitas Anies masih bersanding dengan tokoh lainnya, seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Ramain di beberapa platform Media Sosial NasDem yangndi Juluki "NasDrun" alias NasDem Kadrun pasca pecapresan Anies menjadi fenomena tersendiri, meski para elite partai enggan menanggapi hal tersebut.

Jelasnya para buzzer yang mengolok-olok tersebut hanyalah melihat dan mendengar, lantas kemudian berasumsi, dan mengolok-ngolok partai untuk menjatuhkan lawan, adalah bagian dari terjadinya polarisasi yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan.

Kita boleh saja tidak suka terhadap Anies Baswedan dan partai NasDem, namun alangkah baiknya jika rasa tidak suka itu kita manage dengan asumsi yang rasional, sehingga tidak lantas memecah belah persatuan dan kesatuan di bumi Nusantara yang kita cintai ini.

Para tokoh dan elite politik yang sedang mempersiapkan diri menjadi kandidat pada pemilu 2024, sejatinya adalah para tokoh yang sudah mempersiapkan diri untuk mengabdi.

Prabowo, Anies, Ganjar, Puan, Airlangga, Erick Tohir, Sandiaga, Muhaimin, Yenni Wahid, dan elite lainnya semua memiliki kesempatan yang sama untuk di pilih dan memilih, lantas mengapa para buzzer saling serang hingga menyenggol pada suku, ras, dan identitas yang hak tersebut cukup membahayakan di alam demokrasi kita.

Semua tokoh dan elite yang disebutkan diatas pastinya sudah memiliki kekurangan dan kelebihan dan masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kita semua sebagai warga Negara yang InsyaAllah baik, melihat situasi dan kondisi perkembangan politik Tanak air se objektif mungkin, dan tetap mengutamakan persatuan dan kesatua serta persaudaraan diatas kepentingan musiman.

Politik Identitas di sematkan pada sosok Anies Baswedan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun