Mungkin saja hal tersebut menjadi hikmah yang bisa kita pelajari, bahwa di balik peristiwa besar yang terjadi, ada perbaikan secara besar-besaran pula yang hendak dilakukan.
Peristiwa Kanjuruhan ini menjadi momen yang paling mendasar untuk melakukan proses pembenahan disegala bidang, mulai adanya kordinasi terhadap para kordinator suporter, tingkat keamanan suporter, muatan atau kapasitas stadion dan lain sebagainya, sehingga keutamaan akan keselamatan jauh lebih penting dari sekedar mengejar rating dalam hak siar.
Federasi Sepakbola International (FIFA) bersama Presiden Jokowi beserta para jajarannya dalam pemerintahan yang menangani soal olahraga akan melakukan proses transformasi secara berkesinambungan, sehingga keuatamaan dan keselamatan para suporter atau penonton sepakbola Indonesia akan jauh lebih baik, sehingga kerusuhan bisa diantisipasi dengan baik.
Proses Tranformasi Secara Menyeluruh Menjadi Harapan masyarakat Indonesia hususnya para pecinta sepakbola tanah air
Adanya proses Transformasi yang hendak dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama dengan Presiden FIFA tidak hanya pada aspek stadion saja, jika memang dibutuhkan proses transformasi sistem dalam dunia sepakbola kita harus diperbaiki untuk lebih maju lagi.
Disamping itu pula harapannya bukan sekedar meningkatnya perkembangan sepakbola saja, pada tingkat keamanan dan kenyamanan para suporter dan pecinta sepakbola ketika menonton pertandingan juga bisa dipastikan, sehingga tragedi serupa yang menelan ratusan nyawa itu tidak kembali terulang, sebab satu nyawa lebih berharga dari sekedar permainan.
Tidak lantas proses tranformasi dalam perbaikan sepakbola tanah air hanya menjadi diskusi semu saja, namun hal tersebut cukup mendasar sebagai hasil dari evaluasi menyeluruh atas sistem dan managemen sepakbola Indonesia yang terkesan masih cukup semraut hingga peristiwa besar yang menelan ratusan nyawa itu melayang, menjadi catatan kelam yang tidak boleh terjadi kembali.
Atas Tragedi Kanjuruhan tersebut, FIFA tidak memberikan sanksi atas Indonesia, Namun adanya proses tranformasi secara menyeluruh harus dilakukan, baik bagi organisasi sepakbola seperti PSSI, Industri Sepakbola atau presiden Klub, Sistem managemen Stadion, serta kepastian akan keselamatan suporter menjadi bagian terpenting dalam proses transformasi tersebut.
Langkah Presiden Jokowi dengan Presiden FIFA ini sudah menjadi langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan dan proses transformasi secara menyeluruh, sehingga dampaknya akan sangat besar bagi proses dan perkembangan sepakbola Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H