Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

NasDem Usung Anies, Banyak Kader Mundur, Mungkinkah Sebagai Seleksi Alam?

5 Oktober 2022   06:45 Diperbarui: 5 Oktober 2022   06:47 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebuah resiko atas pilihan yang ditetapkan dan diputuskan akan sesuatu, begitu pula dengan pilihan Partai Nasionalis-Demokrat yang menjatuhkan keputusan akan pilihannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon Presiden 2024, membuat sejumlah kader di Internal Partai NasDem harus mencantolkan baju kebanggaannya sebagai pertanda tidak sepakatnya sang kader terhadap pencalonannya Anies Baswedan"

Fenomena mundurnya beberapa kader potensial dari partai NasDem sebagai sebuah seleksi alam yang terjadi pasca di deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Langkah kertua umum NasDem Surya Paloh mengumumkan Anies sebagai Calon Presiden tentu menuai pro dan kontra di internal partai itu sendiri, sebuah gejolak dan donamika di dalam partai.

Pencalonan Anies Baswedan masih belum final, sebab aturan presidensial Treshold 20% harus terpenuhi terlebih dahulu, sehingga NasDem sebagai partai yang mencalonkan Anies Baswedan harus berkoalisi dengan partai lain sebagai bentuk dan upaya untuk mencapai aturan bang batas tersebut.

Memang keputusan yang tidak mudah bagi NasDem dengan memberikan tiket pada Anies untuk nyalon sebagai Presiden pada pemilu yang akan datang.

Tetapi keputusan tersebut sudah melalui diskusi panjang, serta renungan yang mendalam, menurut Bapak Surya Paloh sebagai ketua Umum Partai NasDem, Namun kolaborasi antara Anies dan NasDem sudah terjadi dan para kader di seluruh Indonesia harus menerima dengan lapang dada.

Anies Baswedan sebagai sosok yang dijagokan oleh partai NasDem bukan sebuah hal tanpa alasan, Sebab sosok mantan menteri pendidikan tersebut dianggap memiliki kapabilitas untuk memimpin bangsa ini.

Terlepas dari adanya pro dan kontra dan sejumlah spekulasi liar, serta serangan buzer yang lebih banyak melihat dari sisi yang berbeda, jelasnya melihat Sosok Gubernur DKI Jakarta itu, dari sisi subjektifitas saja bahwa Anies sebagai tokoh yang kerap dituduh dengan melakukan politik identitas dengan menjual ayat dan mayat.

Benarkah demikian ? Ketika terjadi tuduhan yang demikian, tentu harus dibuktikan secara nyata,.sebab tuduhan tanpa dasar hanya akan mencari.alam demokrasi di negeri ini.

NasDem, Anies dan Surya Paloh sah-sah saja berkolaborasi untuk naik kepentas Politik Nasional, Lantas dimana salahnya ? Soal setuju dan tidak setuju, merupakan bagian yang tak terpisahkan dan konsekuensi atas pilihan yang sudah ditetapkan.

Fenomena kader Potensial NasDem Mengundurkan diri pasca Pencapresan Anies Baswedan

Dampak dari pilihan yang kemudian menjadi keputusan ketua NasDem Surya Paloh atas pencapresan Anies Baswedan, ketidak setujuan atas pilihan sang ketua umum, beberapa kader di daerah harus mengundurkan diri.

Pro dan kontra atas pencapresan Anies Baswedan, dan pilihan kader yang mengundurkan diri karena berbeda pandangan dan politik dengan pilihan Surya Paloh, adalah bagian dinamika yang harus dihormati.

NasDem sudah final mengusung Anies Baswedan yang ditunjukkan melalui deklarasi Anies Baswedan Capres 2024. Tetapi syarat ambang batas terlebih harus dipenuhi untuk memuluskan jalan Politik Anies dan NasDem untuk berkontestasi.

Para kader NasDem yang mengundurkan diri sebagai fenomena sosial dan dinamika politik tanah air. Sosok Anies Baswedan yang dituduh dengan berbagai spekulasi yang tak mendasar, bagian dari dinamika politik tanah air. Yang pasti sosok Anies Baswedan ini sebagai manusia memang masih jauh dari kesempurnaan, dan hal itu sudah diungkapkan terlebih dahulu oleh Surya Paloh, namun sosok Anies Bagi Surya Paloh, merupakan putra bangsa yang terbaik dari yang paling baik.

Kader NasDem Kecewa atas Pilihan Surya Paloh, dan Mengundurkan Diri

Kekecewaan sebagian kader partai NasDem atas pilihan Surya Paloh, dengan cara mengundurkan diri dari partai yang telah membesarkannya.

Dinamika tersebut memang adalah bagian dari seleksi alam atas kekecewaannya dengan pilihan NasDem yang memandatkan sosok Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden 2024.

Sebagian pengamat menilai langkah NasDem ini mencapreskan Anies Baswedan, untuk mengetahui sejauh mana dinamika politik yang terus Berubah dan berkembang, karena tidak bisa dipungkiri akan terjadi tiga poros pada pemilu yang akan datang.

Pencapresan Anies Baswedan ini menjadi rivalitas bagi Prabowo Subianto maupun bagi PDI-P, sehingga analisa yang tajam, serta perkembangan yang terus mengalami perubahan ini menjadi catatan bagi para elite dalam pencapresan Anies Baswedan.

Mungkin saja Prabowo - Puan akan segera mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam menghadapi pemilu 2024.

Dan sangat dimungkinkan akan terjadi empat poros yang akan berkompetisi, yakni Prabowo Subianto dengan Gerindranya, Puan dengan PDI-P nya, Ganjar bisa saja dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Anies Baswedan dengan Partai NasDem.

Tetapi semuanya bisa berubah sejalan dengan perjalanan waktu menuju tahun 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun