Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berkunjung ke Pulau Bali, Puan Maharani Ikut Bercocok Tanam Padi

30 September 2022   16:03 Diperbarui: 30 September 2022   16:07 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sosok ketua DPR RI kerap melakukan blusukan, setelah ada perintah dari ketua Umum PdI-P, Megawati yang sekaligus ibu kandung mbak Puan Sendiri, Pasalnya mbak Puan saat ini sedang di dorong untuk mencalonkan diri sebagai Calon Presiden pada pilpres 2024 yang akan datang"

Beberapa waktu yang lalu Video viral Puan Maharani yang berkunjung ke tempat keramaian di daerah Bekasi Jawa Barat, yang sedang membagikan kaos dengan cara di lempar-lembar dan dengan wajah yang cemberut menjadi sorotan publik dan sempat viral.

Agenda blusukan mbak Puan masih terus berlanjut, Rabu kemaren (28/09) Puan Maharani Berkunjung ke kabupaten Badung Pulau Bali, dan juga langsung turun ke sawah ikut bercocok tanam padi.

Dengan Turun langsung kebawah menunjukkan keseriusan Puan untuk bisa ikut kandidasi pilpres pada pemilu yang akan datang, sehingga harapannya elektabilitas Puan akan semakin meningkat secara perlahan.

Dikutip dari laman tempo.co, Setelah menanam padi, Puan lalu meninjau pameran UMKM hasil produksi pertanian setempat, mulai dari sayuran, padi, hingga beras. Ia pun memuji hasil pertanian Desa Sedang, apalagi sayur-mayur terlihat sangat bagus. “Sayuran di sini seger-seger dan besar-besar,” ujar Puan sambil memborong produk hasil pertanian yang dipamerkan seperti kacang merah, terong, dan timun.

Disamping itu pula dialog antara petani dan kelompok masyarakat lainnya pun terjadi, dimana Puan dan masyarakat di pulau Bali itu saling lembar tanya jawab dengan Puan secara dialogis.

Setelah Puan ikut bercocok Tanam Padi, Sumber : tempo.co
Setelah Puan ikut bercocok Tanam Padi, Sumber : tempo.co

Kunjungan Puan ke Pulau Bali yang memang merupakan Basis dari partainya sendiri, tentu suasana kekeluargaan dan saling canda pun terjadi, sehingga suasana keakraban antara pejabat negara dengan rakyatnya terjadi.

Dengan Blusukan akankah Elektabilitas Puan Akan semakin meningkat ?

Apa yang dilakukan oleh ketua DPR RI tersebut tentu bukan tanpa alasan melakukan kunjungan, bahkan rela berpanas-panasan dan datang ke tempat yang kotor yakni di sawah ikut petani bercocok tanam padi.

Dalam konstek ini tentu tidak lepas dari aroma politik yang kian menghangat dinegeri ini, Sosok Puan sudah sejak beberapa waktu yang lalu turun gelanggang untuk merebut hati rakyat.

Disinilah persoalannya mengapa PDI-P tidak kunjung mendeklarasikan mbak Puan sebagai Calon Presiden, karena dinamikanya terus berubah dan berkembang, sehingga upaya blusukan dan turun langsung kebawah untuk melihat respon masyarakat terhadap sosok mbak Puan, meski tidak bisa dipungkiri mesin partai politik pun juga terus berjalan.

Disamping itu pula sosok Puan Maharani sebagai putri mahkota PDI-P, masih terus didorong untuk bisa meningkatkan elektabilitasnya, sehingga pada finalisasinya kemampuan Puan dalam konstek politik tidak diragukan oleh Ketum PDI-P.

Dengan cara blusukan dan turun langsung kebawah, apakah hal tersebut sebagai uji coba untuk melihat kualitas, integritas serta elektabilitas mbak Puan, jika nantinya benar-benar di calonkan oleh PDI-P ?

Semuanya masih dalam proses setting menyetting dan dalam koridor skenario yang terus dibangun dan dibranding oleh sang ketua umum PDI-P yang memiliki hak preogatif dipartai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

Puan Maharani kini di jagokan oleh PDI-P dengan mengesampingkan kader potensial seperti Ganjar Pranowo, akankah PDI-P masih memaksakan Puan yang elektabilitasnya cukup rendah, dibanding kandidat lainnya ? Atau Puan sebagai peluncur untuk mengetahui tingkat keterpilihan dan naiknya partai penguasa tersebut.

Mungkin saja dengan cara blusukan datang ke rakyat kecil, pedagang, petani, dan warga lainnya bisa menaikkan elektabilitas mbak Puan, namun naiknya sejauh ini juga tidak seberapa, sebab nama Ganjar, Anies dan Prabowo masih nangkring di urutan teratas.

Safari Politik Puan dan Gejolak Faksi di Internal PDI-P

Kode keras dari ketua umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri yang mengatakan "Jika tidak patuh dan tunduk pada aturan partai, lebih keluar dari PDI-P" kira-kira demikian orasi yang disampaikan oleh bu Mega saat rapat pimpinan partai beberapa waktu yang lalu.

Pernyataan keras ibu Mega bentuk peringatan kepada para kadernya supaya tidak bermanuver yang melangkahi aturan partainya, sebab jika aturan partai di langgar dianggap tidak patuh dan para kader harus manut dan siap menjadi petugas partai di manapun posisinya berada.

Begitu pun dengan Puan yang sedang menjalani amanah dari ketua umum Megawati yang memiliki hak preogatif secara mutlak. Ketua DPR RI Puan Maharani terus melakukan safari politik mulai dari menemui para ketua Partai mulai dari Surya Paloh sebagai ketua umum Partai NasDem sampai pada ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Sinyal Rekomendasi PDI-P terhadap Puan untuk Capres 2024 semakin menguat, Faktanya elite PDI-P yang duduk menjadi anggota dewan berinisiatif membentuk dewan Kolonel, sebagai loyalis Puan yang tujuannya hendak mengharumkan nama Puan hingga ke akar rumput.

Disisi yang lain, banyak kader PDI-P yang juga memiliki potensi besar, namun karena kuasa dan hak preogatif ada di tangan ketua umum Megawati sehingga para kader potensial itu terlebih dahulu harus mengambil nomor antrean untuk bisa menjadi kandidat pada pemilu yang akan datang.

Tetapi apapun itu PDI-P sebagai partai besar dan penguasa hari ini, pastinya tidak kekurangan Strategi dalam proses pertarungan pada pemilu 2024, meski tidak bisa dipungkiri akan terjadi banyak faksi-faksi yang menuai pro dan kontra atas pencalonan Mbak Puan sebagai Capres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun