Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian Mahsa Amini Tentang aturan Jilbab, Memicu Gelombang Demonstrasi Terhadap Pemerintah Iran

24 September 2022   11:17 Diperbarui: 24 September 2022   15:57 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mahsa Amini Perempuan muda kelahiran 22 Juli 2000 ditangkap oleh polisi Moral di Iran, sebab melangkahi aturan soal pemakaian jilbab dan berujung dengan kematian, dari kematian Mahsa Amini inilah gelombang demonstrasi di Iran yang terus menyebar diberbagai daerah"

Gelombang protes para demonstran sebab kematian Mahsa Amini, yang diduga kematiannya karena di aniaya oleh polisi Moral Di Iran, sehingga dari kematiannya tersebut memunculkan gelombang aksi.

Mahsa Amini Perempuan muda 22 tahun tersebut, meninggal secara Tragis karena diduga telah menyalahi aturan pemakaian jilbab tidak sempurna di Republik Iran.

Dikutip dari laman kompas.com,  Jumat (23/9/2022), Mahsa Amini merupakan wanita berusia 22 tahun yang berasal dari Saqqez di provinsi Kurdistan Iran.

Dia sedang jalan-jalan di ibu kota Iran bersama keluarganya pada 13 September.

Tiba-tiba setelah keluar dari stasiun metro di tengah kota Teheran, dia dipaksa masuk ke dalam van milik Gasht e Ershad atau semacam patroli polisi moral.

Dikutip dari laman tempo.co, Mahsa Amini ditangkap karena diduga melanggar aturan hijab. Tak lama kemudian, dia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami koma.

Sampai akhirnya Mahsa Amini menghembuskan nafas terakhirnya, pada (16/09). Akibat kematiannya yang cukup tragis itulah para demonstrasi melakukan aksi menolak aturan jilbab di republik Iran yang membah pemerintahannya di dominasi oleh kaum Syiah.

Mahsa Amini Diduga Meninggal karena dianiaya

Mahsa Amini adalah perempuan yang meninggal diduga karena dianiaya, sehingga memunculkan protes keras, Sumber : kompas.com
Mahsa Amini adalah perempuan yang meninggal diduga karena dianiaya, sehingga memunculkan protes keras, Sumber : kompas.com

Perempuan 22 tahun Mahsa Amini yang meninggal dunia setelah ditangkap oleh polisi Moral menunjukkan ada proses penganiayaan, sebab ada aturan jilbab yang dilanggar.

Dikutip dari laman kompas.com, Mahsa Amini Diduga gagar otak akibat terjadi penganiayaan, meski polisi membantah hal tersebut bahkan mengklaim Mahsa Amini meninggal karena terjadi serangan jantung, sementara orang tua Mahsa menyatakan bahwa putrinya tidak memiliki penyakit atau riwayat jantung.

Setelah ditangkap dan di duga dianiaya, Mahsa Amini dikatakan ke rumah sakit, dan selama 3 hari lamanya setelah koma, Mahsa di nyatakan meninggal dunia.

Penangkapan Mahsa Amini yang diduga karena menyalahi aturan jilbab, membuat gelombang demonstrasi besar oleh masyarakat Iran dan menuntut pemerintah untuk merubah aturan tersebut, yang menyebabkan salah satu warganya meninggal dunia.

Protes keras dari masyarakat Iran terhadap pemerintahan Iran yang sudah menerapkan aturan memakai jilbab dengan sempurna, sejak Revolusi Islam pada tahun 1979.

Gelombang demonstrasi Iran Tak Terbendung, Kematian Mahsa Amini sebagai pemicunya

Protes warga Iran terus meluas atas kematian perempuan muda 22 tahun Mahsa Amini yang diduga meninggal karena dianiaya sebab terjerat aturan jilbab yang dianggap melanggar.

Protes dengan demonstrasi terus menyebar dan berkelanjutan diberbagai pelosok Iran, menentang pemerintah Iran yang menerapkan aturan memakai jilbab sejak revolusi Islam tahun 1979.

Situasi dan kondisin Iran mencekam akibat demonstrasi sampai enam hari lamanya berturut-turut, bahkan di tengarai sudah lebih 50 warga yang meninggal dunia akibat demonstrasi yang memprotes pemerintah Iran atas kebijakannya.

Oleh karenanya hal tersebut harus disikapi dengan serius oleh pemerintah Iran, Duoaya korban tidak terus berjatuhan akibat demonstrasi yang menyebabkan terjadinya banyak kerusakan fasilitas umum dinegara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun