Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kegaduhan yang Dibuat Bjorka dan Masa Depan Mereka yang Tertimpa

18 September 2022   00:55 Diperbarui: 18 September 2022   01:03 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pemuda Asal Kabupaten Madiun, yang diduga kuat menjadi bagian dari hacker Bjorka, apakah harus dipersalahkan, karena pengen popular dengan menjadi tangan panjang dari sang hacker untuk mencari uang dengan cara membuat konten yang hampir sama dengan Bjorka, yang membuat ia terkenal, sehingga membuat ia bisa lebih banyak mendapatkan penghasilan, Namun takdir berkata lain, Tim Cyber Mabes Polri menetapkan MAH menjadi seorang tersangka, karena MAH bersifat Kooperatif, ia tetap dipulangkan namun wajib lapor"

Masih ingat apa yang di sampaikan oleh Presiden Pertama di Republik ini, yang kerap mengatakan jangan Lupakan sejarah, karena bangsa dan negara ini tidak lepas dari sejarah panjang yang penuh dengan perjuangan, terasa darah dan air mata, serta perut yang kerap merasakan lapar.

Apa yang di prediksikan bung Karno puluhan tahun silam, sepertinya sudah mulai nampak didepan mata kita, Bung Karno mengatakan "Musuh kita adalah para penjajah, dan menumpasnya lebih mudah, sedangkan musuh kalian adalah saudara kalian sendiri", bahkan bisa jadi musuh kalian adalah pada pejabat yang sangat suka berbohong, dan terus berbohong untuk membenarkan tindakannya yang penuh dengan kebohongan"

Fenomena Bjorka yang menjadi para pejabat kita cukup reaksioner, secara psikologis ada rasa takut dan kekhawatiran dalam diri mereka akan terbongkar data-data kejahatan mereka yang berlindung dibalik kekuasaan.

Hacker Bjorka dengan lantang diburu dan hacker paling dicari oleh BSSN dan BIN untuk segera ditangkap dan diadili sesuai dengan perundang - undangan yang berlaku, jangan rakyat kecil seperti MAH yang dengan sigap segera dijadikan tersangka dan di jerat dengan UU ITE.

Rakyat tertekan dan masih semakin ditekan, para penguasa dan para pejabat Dinegeri ini, janganlah menjadi contoh yang merusak Negara dan bangsa ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebab tingkah laku kalian terus disorot dan dipantau, sehingga menjadi contoh bagi masyarakat.

Jika mencontohkan kebaikan, tentu adalah perbuatan mulia, namun contoh buruk seperti aparat penegak hukum yang menjadi ketua umum geng mafia, jelas tidak bisa dibenarkan.

Negara membayar kalian yang dipungut dari berbagai sumber, salah satunya dari pajak yang berbagai variasi, mulai dari pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan, pajak usaha, pajak penghasilan, dan lain sebagainya untuk menggaji kalian para pemerintah yang saat ini sedang berkuasa.

Menkopolhukam Mahfud MD dalam pernyataannya, bahwa musuh kita saat ini adalah para pejabat yang suka disuap, suka korupsi, suka berbohong, pintar merekayasa, dan lain sebagainya.

Para pejabat nakal dan suka korupsi, dan suka membohongi merupakan contoh buruk yang kerap dicontoh oleh generasi selanjutnya, sementara nilai-nilai kecintaan tanah air dan agama kian tergerus oleh zaman yang terus berkembang.

Selama sepuluh tahun lamanya Presiden Jokowi memimpin Negeri ini memang ada banyak kelebihan sekaligus kekurangannya sebagai manusia biasa, tetapi diakhir jabatannya yang tinggal beberapa tahun lagi, justru semakin muncul berbagai persoalan yang semakin menggila.

Pejabat hari ini pasti purna dan akan mati, Lalu kalian mau meninggalkan apa?

Apakah kegaduhan dan contoh buruk yang akan menjadi coretan sejarah dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ini? Para pejabat yang sudah menjalankan amanahnya, tentu kita semua sangat mengapresiasi atas pengabdian kalian menjaga NKRI dengan baik.

Tetapi ditengah pusaran pemerintahan, aliran Hiran (mafia) berseragam juga adalah fenomena yang pada akhirnya banyak terbongkar.

Bentuk-bentuk makar yang terjadi ditubuh pemerintahan saat ini, menjadi hal yang memuakkan, bahkan kasus Ferdi Sambo yang telah mengungkap para mafia berseragam Polisi masih saja belum final, dan pada pelaku masih belum ditembak mati, meski sudah dinyatakan bersalah.

Wahai para pejabat yang terhormat, Ingatlah jabatan kalian adalah amanat rakyat, pada waktunya kalian akan purna dari jabatan dan akan menuju kematian, jika bekas yang kalian tinggalkan penuh dengan noda, tentu akan ditulis oleh para sejarawan sesuai dengan fakta yang terjadi.

Pemuda hari ini adalah penerus bangsa 

Pada waktunya para pemuda akan melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri ini, tentu tantangan dan konsekuensinya akan jauh lebih besar.

Sudah cukup banyak pemuda berintegritas sudah menduduki kursi-kursi jabatan mulai dari kepala desa, camat, bupati, gubenur, wali kota dan lain sebagainya.

Jika para pemuda hari ini tidak digembekng sedemikian rupa untuk dipersiapkan menjadi manusia kuat dimasa depan, maka hal tersebut sungguh cukup mengkhawatirkan.

Pemuda hari ini adalah para penerus bangsa, jangan kalian merusak mental mereka, hanya gegara terduga adalah bagian dari kejahatan Bjorka.

Oleh karena itu, tinggalkanlah contoh kebaikan untuk bisa ditiru dan menjadikan generasi masa depan sebagian makhluk yang selalu mencintai tanah airnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun