Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pemuda yang Diduga Hacker Bjorka Dipulangkan, Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri Kecolongan

16 September 2022   15:39 Diperbarui: 16 September 2022   15:46 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) sangat bersyukur putranya dipulangkan (16/09) sekitar jam 09.30, dalam keadaan selamat, Sumber: dio-Tv.com

"Prihatin ibu MAH (21) Pemuda asal Madiun yang diduga kuat sebagai hacker Bjorka sudah dipulangkan oleh Polsek Dagangan, Polres Madiun dan Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri"

"Ibu MAH sangat terkejut ketika putranya diamankan oleh pihak yang berwajib karena diduga Hacker Bjorka, "dirumah saja komputer tidak ada, yang ada hanya handphone, dan MAH membantu kedua orang tuanya untuk berjualan Es, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mana mungkin anaknya adalah hacker" begitulah gambaran dari seorang ibu yang putranya digelandang gegara dugaan sebagai hacker Bjorka"

Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Badan Intelegen Negara (BIN) dan Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri di pecundangi oleh Hacker Bjorka, sebab aparat penegak hukum itu masih belum bisa melacak dan mengidentifikasi keberadaan para hacker dibalik akun yang menamai diri sebagai hacker Bjorka.

Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) 21 Warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, itu dipulangkan oleh anggota Polsek Dagangan sekitar pukul 09.30 WIB.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pihak tim Cyber Bareskrim Mabes Polri sudah kecolongan dan salah tangkap orang, karena tidak terbukti MAH sebagai seorang Hacker, dan pihak aparat penegak hukum pun memulangkan MAH.

Baca Juga: Bocah Penjual Es Ditangkap, diduga kuat Hacker Bjorka, dan sang hacker Meledek pemerintah salah tangkap orang

Artinya bahwa Hacker Bjorka memang tidak sendirian, Mereka adalah tim yang pandai bersembunyi dibalik kegaduhan yang mereka buat, bahkan alat identifikasi yang kerap disampaikan oleh para pejabat Negara, hingga detik ini faktanya masih belum bisa melacak, mengidentifikasi dan menangkap aktor di balik Hacker Bjorka.

Apakah penangkapan terhadap MAH juga kesalahan Identifikasi ? Atau alat canggih pelacaknya yang berbohong ? Banyak kemudian tanda tanya yang perlu di jawab oleh pemerintah perihal kebocoran data yang dicuri oleh hacker Bjorka dan diunggah ke media sosial.

Unsure Kesengajaan yang menjebak 

Sebelumnya penulis sudah memperdiksi "Jangan Terkecoh Tipu Muslihat Hacker Bjorka Polisi bisa "Salah Tangkap" karena memang sudah ada unsure kesengajaan untuk mengecoh Aparat penegak hukum, indikasinya adalah merubah nama dan wajah sesuai selera mereka, bahkan Hacker Bjorka diduga bukanlah person atau perseorangan, tetapi tim yang berjejaring, bahkan jejaring ini tidak hanya ada di dalam negeri, patut di duga tim ini juga ada diluar negeri.

Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri menangkap Pemuda asal Madiun itu pun menjadi bahan ledekan oleh sang hacker, tentu Marwah aparat penegak hukum secara tidak langsung sudah di permalukan ditempat umum.

Dikembalikannya Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) kepada orang tuanya, menunjukkan Cyber Crime salah alamat dan kecolongan.

Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri, perlu melacak dan mengidentifikasi sang peretas data milik pemerintah dan sebagian pejabat Penting Negara secara akurat dan seksama, sehingga tidak asal tangkap yang kemudian dibuat bahan candaan dan tertawaan oleh sang hacker.

Operasi senyap harus dilaksanakan, karena data rahasia sangatlah penting keberadaannya, sehingga fenomena Bjorka ini tidak beralarut-larut dan berbuntut panjang, dan tidak menjadi rasa khawatir ditengah masyarakat.

Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri, Harus mengambil langkah Strategis soal pengamanan data rahasia Negara 

Langkah dan tindakan Hacker Bjorka, memang membuat keresahan tersendiri bagi sejumlah pejabat yang sudah diretas data pribadinya, Bjorka tidak hanya hendak meretas data Pribadi, bahkan Situs yang menyimpan data rahasia pemerintah pun hendak diacak-acak, seperti data Milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Apapun bentuknya peretasan data tidak bisa kemudian dibenarkan secara hukum, meski Hacker Bjorka Membongkar data-data kejahatan yang ada ditubuh pemerintah.

Sementara disisi yang lain oknum pemerintah pun juga bermain akrobatik untuk menyembunyikan kejahatannya, sehingga hacker Bjorka bisa saja adalah bagian dari pemerintahan yang kecema terhadap kepemimpinan presiden Jokowi.

Proxy war ini benar-benar terjadi hari ini, pelan tapi pasti semuanya akan dibongkar oleh hacker Bjorka, jika pelakunya tidak segera ditangkap dan diadili sesuai dengan kejahatannya, meski kata Menkopolhukam sang hacker masih belum memiliki keahlian yang sungguh-sungguh soal peretasan, namun tetap harus diwaspadai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun