Kematian Brigadir Joshua, baik langsung maupun tidak langsung telah membongkar borok di tubuh Polri, Indikasi adanya Mafia berseragam penegak hukum, terus menjadi sorotan masyarakat.
Mantan Kadiv Propam Ferdi Sambo memang sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Joshua. Perlawanan hukum pun terus diupayakan, dan indikasi FS akan lolos dari jerat hukum mati, masuk dalam praduga, karena peristiwa Duren tiga dengan pengrusakan TKP, dan rusaknya decoder CCTV menyebabkan kasus tersebut kian buram.
Jika kepalanya sudah busuk, akankah pasukan Ferdi Sambo yang tergabung dalam Satgasus merah putih yang sudah dibubarkan oleh Kapolri, mendapatkan sanksi ? Terlepas dari itu semua, tentunya Kapolri harus bertindak untuk menertibkan anak buahnya yang kerap nakal.
Dikutip dari laman kompas.tv "Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri"
Tidak heran Kapolri sudah banyak mencopot Kapolda, dan Kapolres yang nakal dan bermasalah, dan banyak terkuak atas buntut panjang kematian Brigadir Joshua.
GusDur: Polisi Jujur hanya ada 3, Jenderal Hoegeng, Patung Polisi, dan Polisi TidurÂ
Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, atau populis dipanggil GusDur adalah Presiden ke 4 di Negeri ini, beliau di nobatkan sebagai bapak Pluralisme dengan konsep inklucivitas dan mencintai keragamaman.
GusDur adalah sosok ulama yang sangat dicintai oleh rakyatnya, tidak hanya warga muslim, warga nin muslim pun sangat mencintai dan mengagumk sosial yang dianggap nyeleneh oleh sebagian orang.
Bahkan pernyataan GusDur yang kerap diluar nalar, tetapi secara faktual banyak terjadi dikemudian hari, sehingga banyak yang menyebut GusDur sebagai orang yang wali.
Terlepas dari itu semua, GusDur pernah menyampaikan, bahwa polisi jujur itu hanya ada tiga, yakni Jenderal Hoegeng, Patung polisi dan polisi tidur, meski pernyataan tersebut di anggap candaan, tetapi sudah banyak fakta bahwa sudah cukup banyak oknum polisi yang tidak jujur, tetapi yang jujur dan baik juga masih banyak.
Oleh karenanya apa yang disampaikan oleh Kapolri, ikan membusuk dimulai dari kepalanya, yang artinya bahwa Polisi yang sudah menjadi pimpinan baik itu Kapolda, Kapolres, Kapolsek maupun polisi yang menjabat di posisi yang strategis harus jujur dan berintegritas, sehingga Kapolri Listyo Sigit Prabowo menghimbau pada seluruh Polisi di negeri ini, Jangan mengikuti perintah yang salah, jika perintah yang salah masih kerap terjadi Kapolri siap mencopot kepalanya, dan anak buah boleh membantah jika ada perintah yang tidak benar.