"Peristiwa Duren 3 yang menyebabkan kematian Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir Joshua dengan pembunuhan berencana menyita perhatian publik hingga detik ini, pasalnya peristiwa polisi tembak polisi dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan dan financial, sehingga tidak heran jika persoalan tersebut memiliki rentetan yang panjang"
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, bahwa ikan busuk dimulai dari kepalanya, sehingga perlunya bagi anggota polisi untuk saling mengingatkan baik komandan maupun anak buah.
Jika perintah tidak sepatutnya dan melanggar terhadap kode etik dan aturan di kepolisian, Anak buah boleh membantah sekaligus mengingatkan, jika perintah itu tidaklah benar untuk dilakukan.
Peristiwa polisi tembak polisi menjadi catatan sejarah sekaligus menjadi pelajaran bagi Institusi Polri, dimana kejahatan oknum Penegak hukum melakukan pembunuhan berencana yang melibatkan banyak anak buahnya hingga berujung pada pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Peristiwa yang cukup langka, sebab kasus kematian Brigadir Joshua, bukanlah kasus biasa, karena terjadi Sengkuni dan persekongkolan yang melibatkan banyak oknum yang berseragam aparat penegak hukum.
Institusi pun tercoreng, tingkat kepercayaan publik terjun kejurang, polisi dan masyarakat hakekatnya sama-sama saling membutuhkan, karena polisi sebagai penegak hukum, pengayom dan pelindung masyarakat, seharunya menjadi partner yang saling mendukung dalam proses penegakan hukum dan pencari keadilan, bukan penuh dengan tipu dan instrik yang menyebabkan hukum terpolarisasi dan menyebabkan kekecewaan besar bagi para pencari keadilan di negeri ini.
Sebagai warga sipil tentu masyarakat berharap aparat penegak hukum bekerja secara profesional dan proporsional, bukan saling lempar dan merekayasa kebohongan yang seolah-olah menjadi sebuah kebenaran.
Inilah fakta yang saat ini kerap terjadi, kasus kematian Brigadir Joshua, ada fakta rekayasa dan kebohongan, sehingga berdampak dan berimbas semakin melebar, sehingga menyebabkan nasib orang banyak terbengkalai.
Buntut rekayasa kebohongan inilah menjadikan institusi Polri cukup berat untuk mengembalikan kepercayaan terhadap publik, sehingga kasus Sambo Cs menjadi pukulan telak bagi institusi Polri.
Kapolri: Â Ikan Busuk mulai dari Kepalanya