"Mendikbudristek Nadiem Makarim terus berupaya dengan melakukan inovasi dan perubahan, seiring dengan perkbangan zaman yang harus diterapkan dalam dunia pendidikan, termasuk dengan skema masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN)"
Upaya mas Menteri melakukan upaya perubahan juga tidak lepas dari berbagai persoalan yang terjadi dalam dunia pendidikan kita, salah satunya skema masuk perguruan tinggi, yang kerap celahnya dimanfaatkan oleh oknum untuk mengeruk kekayaan dengan cara transaksi dibawah meja.
Perlukah jalur mandiri dihapus? Pasca adanya temuan celah dijalur mandiri dengan proses suap menyuap! Tentu hal tersebut tidak serta Merta harus dihapus, karena celah yang dimainkan oleh oknum sudah banyak yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Skema masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terus menjadi pembenahan dalam sistem pendidikan, salah satunya untuk masuk perguruan tinggi negeri, seperti apa skemanya berikut 5 tranformasi skema masuk perguruan tinggi.
1. Mendorong pembelajaran menyeluruhÂ
Pembaharuan sistem pembelajaran dengan menerapkan kurikulum merdeka pada satuan jenjang pendidikan, merupakan langkah-langkah inovatif bagi perkembangan pendidikan.
Upaya penyempurnaan kurikulum dari K-13 menjadi kurikulum merdeka dalam satuan sistem pendidikan kita, salah satunya adalah terciptanya proses belajar mengajar menyeluruh sehingga manfaatnya akan dirasakan betul oleh peserta didik.
Pembaharuan dan inovasi dalam sistem pendidikan tersebut diharapkan mampu untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta pembelajaran yang menyeluruh dan mampu diterima oleh peserta didik dengan baik, sehingga mendorong terbangunnya kompetensi peserta didik lebih maju.
2. Fokus pada kemampuan NalarÂ
Kemerdekaan belajar bagi peserta didik menjadi sebuah keharusan dalam konstek saat ini, sehingga kemampuan nalar adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan atau potensi peserta didik.
Transformasi inilah yang kemudian menjadi sebuah harapan untuk menjadikan lembaga pendidikan, tempa yang merdeka untuk belajar dan pastinya tempat yang menyenangkan bagi peserta didik, begitu pula dengan sistem perguruan tinggi.
Karena tidak bisa kita pungkiri, tidak ada anak itu bodoh, semuanya pintar dan cerdas, hanya saja para peserta didik memiliki nalar dan kompetensi yang berbeda satu sama lain, sehingga perbedaan dan keragaman itu harus betul-betul digali sesuai dengan minat peserta didik, sehingga penerapan sistem dalam kurikulum merdeka, menjadi inovasi dalam perbaikan sistem dan skema pendidikan kita.
3. Inklusif dan akomodatifÂ
Perubahan dan perkembangan senantiasa terus terjadi, karena keduanya sesuatu yang bisa dipastikan terjadi, begitu pula dengan sistem pendidikan kita.
Pentingnya inklusife dan akomodatif dalam skema masuk dalam perguruan tinggi, karena harus dipahami bahwa masing-masing peserta didik yang hendak masuk dalam perguruan tinggi memiliki perbedaan. Karena perbedaan itu sendiri adalah fitrah yang tidak bisa dipungkiri.
Setiap peserta didik atau calon mahasiswa yang hendak masuk pada perguruan tinggi memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda satu sama lain, sehingga menjadi sebuah harapan bahwa lembaga pendidikan harus lebih inklusif dan akomodatif dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.
4. Terintegrasi dan mencakup Program yang dibutuhkan oleh para calon sarjanaÂ
Perubahan dan perkembangan dalam dunia pendidikan kita, sudah menjadi sebuah keharusan yang tidak bisa kita hindari, sebab perubahan itu menjadi suatu kepastian.
Kebutuhan peserta didik atau para mahasiswa dalam konstek saat ini, sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi perkembangan zaman, sehingga inovasi dan transformasi dalam skema perguruan tinggi harus terintegrasi dengan kebutuhan peserta didik sesuai dengan skill yang dimiliki.
Ketersediaan program yang kerap menjadi pilihan bagi para calon mahasiswa diharapkan mampu terintegrasi dengan kebutuhan yang berkembang ditengah masyarakat, sehingga produk dari lembaga pendidikan itu sendiri, pasca keluar, bisa lebih berkembang ditengah masyarakat sesuai dengan kemampuan dan program yang ditekuni.
5. Mengutamakan transparansi
Dalam perkembangan sistem informasi dan tekhnologi saat ini, transparansi sudah menjadi sebuah keharusan, sebab mudahnya akses informasi yang ditopang dengan kecanggihan tekhnologi, menjadi pengawal dalam perbaikan sistem pendidikan kita, termasuk skema masuk dalam perguruan tinggi negeri.
Dengan tranparansi dan akuntabel, seleksi penerimaan siswa atau mahasiswa baru lebih produktif, disamping ada penekanan pada unsur untuk menutup celah penyelewengan oleh para oknum.
Karena sangat memungkinkan celah yang masih tertutup rapat bisa dimanfaatkan untuk melakukan negosiasi yang ujungnya terjadi suap menyuap untuk bisa masuk pada salah satu perguruan tinggi itu sendiri.
Oleh karena itu 5 transformasi dalam skema penerimaan mahasiswa baru untuk masuk pada perguruan tinggi, para pengelola juga harus melihat dan menekan pada beberapa aspek, seperti penekanan pada aspek kognitif, psikomotorik, Nalar, literasi dan bahasa.
Sumber :Â 1, 2, dan 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H