"Mantan bupati Banyuwangi dua periode Abdullah Azwar Anas, politisi muda yang dipilih oleh Presiden Jokowi, karena memiliki rekam jejak yang bagus pada aspek penataan Birokrasi"
Abdullah Azwar Anas menggantikan posisi almarhum Tjhahjo Kumolo, karena dinilai memiliki rekam jejak yang bagus dalam penataan Birokrasi, sehingga presiden Jokowi Mengamanahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), kepada politisi muda yang juga kadet PDI-Perjuangan.
Banyak kalangan yang menilai bahwa Azwar Anas sudah tepat menjadi Menpan RB karena dinilai memiliki kecakapan dalam proses penataan Birokrasi.
Bagi seorang politisi, tentu rekam jejak sangatlah penting, dan secara politisi, Anas juga memiliki lawan-lawan politik yang bisa menghambat karirnya dalam percaturan politik.
Pasca Anas dilantik menjadi Menpan RB, Foto Syur yang diduga adalah skandalnya menjadi perbincangan hangat dimedia sosial, pasalnya foto yang beredar tersebut terlepas benar atau by desing dari lawan-lawan politiknya, tentu kita juga masih belum tahu secara pasti.
Tetapi akibat dari mencuatnya foto syur atau skandal panas menpan RB tersebut, telah menggagalkan Anas untuk mendampingi Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk mencalonkan diri pada Pilihan Gubernur Jawa timur.
Lantas ramai Tagar menteri mesum menjadi lini massa, dan tentunya Anas sebagai menpan RB yang baru saja dilantik harus mengklarifikasi dan menjelaskan pada masyarakat terkait dengan foto Syur yang sudah beredar luas di masyarakat.
Mencuatnya Skandal Panas, Hingga Justice Menteri Mesum
Sebagai masyarakat pada umumnya, kerap kita menjustice sesuatu tanpa ada pembuktian yang kuat, karena bisa saja foto tokoh di edit oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk menghancurkan karir seseorang.
Begitu pun dengan adanya dugaan skandal panas Azwar Anas uang kembali mencuat pasca beliau di Lantik menjadi Menpan RB. Hal tersebut pun menjadi desas-desus, hingga justice terhadap Anas sebagai menteri mesum.
Terlepas dari semua itu, isu miring yang sudah menguap ke publik tersebut, tentunya Anas sebagai tokoh publik, harus meluruskan hal-hal yang demikian, karena citranya bisa habis dimakan oleh isu yang akan terus digoreng oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Kapasitas Abdullah Azwar Anas, menjadi Menpan RB, sudah di rasa cocok, karena kinerja selama memimpin kabupaten Banyuwangi dua periode, dinilai oleh Presiden Jokowi, bahwa Anas cukup pantas menduduki jabatan tersebut.
Skandal panas Anas, sangat mungkin kembali diisukan untuk menjatuhkan kredibilitasnya sebagai seorang menteri, apalagi jabatan Menpan RB banyak para tokoh lain yang juga menghendakinya.
Dikutip dari laman kompas.com, Jokowi meminta agar Anas melakukan reformasi birokrasi secara cepat saat menjadi Menpan-RB.
Selain itu, Anas diminta menjadikan birokrasi pemerintah lebih melayani dan disiplin.
"Sekali lagi PAN-RB. RB-nya reformasi birokrasi. Jadi digarap secara cepat sehingga birokrasi kita menjadi birokrasi yang melayani, birokrasi dengan kedisiplinan yang tinggi," tegas Jokowi.
Menjadi Menpan RB dan Digitalisasi Birokrasi
Dipercaya menjadi Menpan RB, Anas sudah memiliki rancangan soal birokrasi, apalagi saat ini birokrasi sudah terdata dalam sistem Digitalisasi.
Kecepatan dan ketepatan dalam sistem Reformasi Birokrasi menjadi salah satu pekerjaan yang harus dituntaskan, tentunya Anas juga mengacu pada arahan presiden Jokowi.
Pentingnya pembenahan dalam sistem Digitalisasi, sudah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan, sebab saat ini perubahan dan perkembangan yang ditopang oleh digitalisasi menjadikan kinerja lebih cepat dan efektif dan tentunya lebih efektif dan efisien.
Dengan demikian, skandal panas Azwar Anas tersebut sebenarnya sudah usang, kembali mencuat karena ada pihak-pihak yang iri dan sakit hati, sehingga tidak menghendaki Anas menjadi menteri.
Terlepas dari itu semua, terpenting bagaimana kinerja Azwar Anas dalam proses pembenahan sistem Reformasi birokrasi di negeri ini, dan menjadi harapan, bahwa kebijakan menpan RB ini, lebih berpihak pada masyarakat kecil, sehingga terobosan baru cukup dinantikan akan program dan kebijakan dari menpan RB ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H