Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masa Jabatan Anies Akan Habis, Para Pihak Berharap Tidak Terjadi Politisasi Penentuan PJ Gubernur DKI Jakarta

3 September 2022   07:45 Diperbarui: 3 September 2022   07:59 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa Jabatan Anies Baswedan akan habis pasa (13/09), DPRD DKI dan Mendagri Sepakat mengusulkan nama-nama pengganti Gubernur DKI Jakarta, Sumber: cnnindonesia.com

"Gubernur DKI Jakarta, Periode 2017-2022, akan habis pasa (13/09). Anies akan lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, tinggal hitungan hari saja, Pemerintah pusat dan daerah pun sudah mengantongi Nama calon pengganti Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Tersebut"

Siapakah calon pengganti Anies sebagai Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Posisi Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Reza Patria ?

Presiden pun sudah mengantongi nama soal pengganti Anies yang diusulkan dari dua lembaga, yakni usulan dari DPRD DKI Jakarta, dan dari Mendagri.

Masing-masing lembaga mengusulkan tiga nama pengganti Anies Baswedan sebabai Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, para pihak pun berharap independensi dan tidak terjadi politisasi dalam proses penunjukan akan PJ Gubernur DKI Jakarta, sebab saat ini sudah mulai riuh dan menghangatnya Pemilu 2024.

Dikutip dari laman cnnindonssia.com, Menurut Pras dalam surat edaran itu disebutkan bahwa DPRD paling lambat harus menggelar paripurna mengumumkan pemberhentian Anies-Riza 30 hari sebelum keduanya menyelesaikan masa jabatan. Anies-Riza akan mengakhiri jabatan kepala daerah DKI periode 2017-2022 pada 16 Oktober mendatang.

Penunjukan Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta yang hendak menggantikan posisi Anies Baswedan ini, tentu melalui mekanisme dan musyawarah yang akan dilakukan oleh para elite penguasa di negeri ini.

Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta yang masa jabatannya hampir Purna, berharap bahwa diakhir Jabatannya, ia meninggalkan kesan Masin bagi warga DKI Jakarta khususnya, dan bagi warga negara Indonesia pada umumnya, karena Anies sendiri, merupakan tokoh Nasional yang di gadang-gadang sebagai calon kuat dalam bursa Pilres 2024.

Masa Jabatan Anies akan habis, Spekulasi liar soal gelandangan politik kerap disematkan 

Sebagai tokoh publik, saat menjadi penguasa di ibu Kota Jakarta, Anies Baswedan kerap menjadi sorotan di balik para pendukung dan pembencinya.

Para pendukung jelas akan memuji dan menyanjung akan capaian kinerja Anies selama memerintah di DKI Jakarta, begitupun sebaliknya, para pembenci tidak hentinya menjelekkan dan memojokkan Anies, tanpa melihat fakta-fakta yang menjadi kebijakannya.

Semakin Anies di hujat, elektabiltasnya semakin meroket, sayangnya Anies Baswedan tidak memiliki kendaraan politik menuju pilpres 2024.

Apakah Elektabilitas Anies akan tetap tinggi pasca tidak menjabat Gubernur DKI Jakarta ?

Sebagai warga pada umumnya penulis melihat, bahwa elektabilitas Anies masih cukup diperhitungkan dalam percaturan politik Nasional, pasalnya Anies telah menorehkan capaian yang luar biasa selama memimpin DKI Jakarta, meski hujatan kerap disematkan padanya.

Terlepas apakah Anies Baswedan akan maju pada pilpres 2024, atau justru menjadi salah satu pendukung kandidat, semuanya masih dalam misteri dan tanda tanya, sebab Anies Baswedan sendiri yang latar belakangnya adalah seorang akademisi, juga masih menunggu dan melihat peluang serta kemungkinan yang terus berubah dan berkembang.

Anies dan Ganjar, Kerap disandingkan untuk maju pada percaturan politik Nasional 2024

Dua Gubernur ini memang memiliki elektabilitas tinggi, namun kecil kemungkinan untuk bisa dicalonkan oleh partai politik, sebab kedua tokoh tersebut tidak memiliki power yang kuat dalam sebuah partai.

Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P juga kerap menjadi sorotan, sebab jalannya jauh berbeda dengan presiden Jokowi, dan PDI-P sejauh ini belum menghendaki Ganjar untuk menjadi Kandidat pada pilpres 2024, sebab Ketum PDI-P, Megawati Soekarno Putri masih kekeh menghendaki Putrinya Puan Maharani untuk menjadi calon Presiden 2024.

Sementara disisi yang lain, Anies dan Ganjar kerap disandingkan untuk menjadi calon presiden dan mengikuti percaturan Nasional, sebab keduanya memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, tapi sayangnya dia tokoh yang memiliki elektabilitas yang tinggi tersebut tidak memiliki power full di dalam partai politik, sehingga keduanya bisa terhempas untuk dalam percaturan politik Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun