Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kain Batik Tidak Hanya Dipakai Kaum Milenial dalam Situasi Non Formal dan Formal, Batik Cukup Indah dan Mempesona

2 September 2022   15:57 Diperbarui: 2 September 2022   16:41 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kain batik adalah identitas bagi Negara kita, ia merupakan kekayaan hasil karya anak bangsa yang sudah mendunia, tidak hanya masyarakat Nusantara yang menyukai lain batik, masyarakat Dunia pun cukup menyukai batik menjadi pakaian yang indah nan mempesona"

Kain batik sudah dikenal di Nusantara ini sejak zaman kerajaan, daerah yang memproduksi batik bermula dari daerah Ponorogo Jawa Timur yang warnanya agak gelap, sehingga disebut pula batik irengan, karena warna hitam lebih dekat dengan suasana magis.

Keberadaan kegiatan Batik tertua berasal dari Ponorogo yang masih bernama Wengker sebelum abad ke 7, Kerajaan di Jawa Tengah belajar batik dari Ponorogo. Karena itu, batik-batik Ponorogo agak mirip dengan batik yang beredar di Jawa Tengah, hanya saja batik ponorogo batik yang dihasilkan rata-rata berwarna hitam pekat atau biasa disebut batik irengan karena yang dekat dengan unsur-unsur magis. sehinggga dikembangkan oleh kerajaan - kerjaan di Jawa Tengah. Wikipedia

Dalam proses perkembangannya para pembatik ini melakukan produksi didaerah Surakarta atau solo, sampai dikesultan Jogjakarta.

Masing-masing daerah memiliki motif yang cukup beragam, mengenai batik, mulai dari unsur estetika, sampai unsur magis pun cukup kental dan melekat pada batik itu sendiri.

Di Indonesia sendiri, semula kegiatan membatik ini kerap dijumpai oleh masyarakat Jawa, yang diproduksi menjadi suatu karya dan bernilai ekonomi.

Karya-karya pembatik didaerah Jawa inilah yang kemudian banyak yang sukses, bahkan hasil dari karya membatik ini tidak hanya laku di dalam negeri, namun juga laris manis di luar negeri.

Pakaian Batik tidak hanya bisa dipakai dalam Kondisi Formalitas Saja

Sebagai produk dalam negeri yang memang sangat didukung oleh pemerintah, dalam hal ini oleh kemenparekraf, batik tidak hanya dipakai oleh elit dan pejabat Negara.

Batik telah menjadi kebaya, sekaligus identitas bangsa ini, karena memang produk dan hasil kekayaan anak bangsa yang patut menjadi kebanggan kita semua.

Dipakai dalam acara formalitas dan pertemuan para elit pun sangatlah pantas dan indah, begitu pula dipakai dalam pertemuan non formal pun, nilai estetikanya masih cukup kental dan nampak.

Kain batik itu sendiri saat ini sudah tidak berbeda, dipakai oleh pejabat ataupun orang biasa, dipakai dalam kondisi formal maupun non formal, menjadi suatu kepantasan dan nampak nilai keindahan dan pesonanya.

Kain batik yang sudah menjadi salah satu pakaian yang mendunia, menjadi sebuah identitas bagi negara kita, dan tentunya Batik sejak zaman kerajaan sampai hari ini yang telah mengalami perubahan dan perkembangan menjadi salah satu ikon dan kekayaan bagi negara kita tercinta.

Kebaya Batik bagi kaum milenial 

Pakaian batik yang sudah berkembang dengan pesat di Indonesia yang kerap dipakai oleh para pejabat, saat ini kain batik juga sudah digandrungi oleh kaum milenial, sebagai bagian dari life style.

Para pembatik yang telah memproduksi kain batik dengan beraneka ragam motif dan keindahannya pun, sangat cocok sekali bagi kaum milenial.

Kaum milenial juga cukup menggandrungi akan estetika motif batik, sehingga kain batik ini kerap dijadikan sebagai baju untuk mengikuti fashion baik didalam negeri maupun diluar negeri.

Kain batik dengan aneka ragam motif dan keindahannya, menjadi salah satu pakaian yang cukup di gandeungi, terutama bagi kaum milenial yang sangat menyukai fashion.

Sebagai kebaya yang menjadi identitas di Negeri tercinta ini, kain batik harus terus dikembangkan dengan beragam warna dan motif yang indah, disamping memiliki nilai jual yang tinggi, batik, merupakan hasil karya para pembatik yang memiliki unsur estetika, dan diharapkan menjadi pakaian yang penuh dengan etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun