"Benarkah pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir Joshua, Sebab Fitnah yang dilontarkan oleh Putri Candrawati dan ART nya Kuat Makruf, sehingga membuat Ferdi Sambo Geram, hingga tega menghabisi Ajudannya sendiri?"
Soal motif pembunuhan berencana terhadal Brigadir J, Publik masih menduga-duga, karena sifatnya sangat tertutup, dan sangat erat kaitannya dengan Aib keluarga.
Jika menelisik pernyataan Menkopolhukam Mahfudz MD, motifnya sangat sensitif dan hanya boleh didengar orang dewasa, sehingga pertanyaan publik pun semakin dibuat liar atas motif dan dugaan pembunuhan berencana tersebut.
Berbeda dengan mantan pengacara Barada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Barada E, yang blak-blakan, bahwa motif yang sebenarnya atas kematian Brigadir Joshua adalah bahwa Putri Candrawati kepergok Brigadir Joshua saat sedang Making Love di dalam kamar dengan ARTnya si kuat Makruf.
Karena ketahuan itulah PC dan KM lantas keduanya panik, Putri menelpon ajudan yang lain, yakni Barada E, dan Bripka Ricky Rizal, sementara Kuat Makruf menelpon Ferdi Sambo, perihal adanya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir Joshua terhadap Putri Candrawati.
Hal tersebut diperkuat oleh Kesaksian Barada E, yang mencurigai bahwa PC dan KM memiliki hubungan spesial, yang kemudian tega mengorbankan ajudannya sendiri Brigadir Joshua.
Jika benar dan terbukti apa yang dikatakan oleh mantan pengacara Barada E itu, soal hubungan Ibu PC dan KM, maka sungguh fitnah yang teramat keji terhadap Brigadir Joshua, apapun alasannya hal tersebut menjadi tidak bisa ditolerir, tentu hukuman mati yang pantas bagi mereka.
Dikutip dari laman tvonenews.com, Menurut Deolipa Yumara, ibu PC dan KM sangatlah pintar menyembunyikan hubungan terlarangnya, bahkan hubungannya tidak diketahui oleh Ferdi Sambo, dan KM adalah ART sekaligus Sopir Candrawati itu, memang sudah lebih dari 10 tahun lamanya bekerja pada Ferdi Sambo dan Putri Candrawati.
Sehingga sangat logis, jika KM di duga memiliki hubungan spesial dengan PC, dan hak itulah yang menurut Deolipa yang menjadi alasan utama, mengapa Brigadir J, harus dihabisi.
Karena memang tidak ada tindak pidana pelecehan seksual terhadap Putri Candrawati yang dilakukan oleh Brigadir Joshua, yang ada fakta yang dibalik, sehingga seolah-olah Brigadir Joshua yang melakukan pelecehan.
Terlepas akan kebenaran yang disampaikan oleh Deolipa Yumara, biarkan pengadilan nantinya yang akan melihat, menganalisa, dan mengumpulkan fakta, data, dan barang bukti untuk dijadikan sebagai acuan dalam memutuskan suatu perkara.
Jika motifnya adalah kasus perselingkuhan, maka sungguh sangat sederhana kasus yang menghilangkan nyawa seseorang
Soal motif semuanya masih menduga-duga, meski mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi A1, sebab adanya dugaan pelecehan sampai adanya Making Love (ML) antara KM dan PC, juga masih dalam sebuah dugaan, kebenarannya pun juga belum bisa dibuktikan secara nyata, bahkan dalam rekonstruksi, perihal tersebut juga tidak terungkap dengan sebenarnya.
Unsur pelecehan, perselingkuhan, dan unsur yang lainnya, penulis kira sangatlah sederhana, sebab ada fakta yang jauh lebih dalam untuk diungkap oleh Timsus Polri, bahwasanya kematian Brigadir Joshua adalah pintu awal untuk membuka Aib yang bersarang di Institusi Polri, bahkan dugaan Mafia yang berseragam itulah yang harus diungkap ke publik.
Dugaan-dugaan perselingkuhan, pelecehan, LGBT, semua hanyalah dagelan yang sengaja dihembuskan, untuk menutupi kasus yang jauh lebih besar ditubuh Polri itu sendiri.
Sehingga apa yang dikatakan oleh Deolipa Yumara, bisa menjadi benar jika sesuai fakta dan pengakuan Tersangka KM dan PC, dan juga bisa salah, jika tidak mampu dibuktikan kebenarannya.
Motif tak perlu di ungkap, dengan syarat Ferdi Sambo Cs, harus membongkar dan jujur terhadap Institusi Penegak Hukum dan masyarakat
Soal motif pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Joshua, sudah seperti barang usang untuk diungkap, karena kasus kematian Brigadir Joshua, sudah lebih dari 50 hari lamanya sejak (08/07), peristiwa itu terjadi di duren tiga.
Aparat penegak hukum pun, sepertinya sudah enggan untuk menyampaikan motif tersebut, bahkan ada kecenderungan untuk ditutupi, pasalnya untuk menjaga perasaan para pihak, baik dari keluarga korban maupun keluarga tersangka.
Perihal kejujuran, dan mengatakan yang sebenarnya dibalik peristiwa pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Joshua inilah yang  harus disampaikan ke pihak yang berwajib, dan mengembalikan nama baik Brigadir Joshua, sehingga spekulasi liar publik tidak terus menjadi justifikasi terhadap para pelaku.
Karena dengan kematian Brigadir Joshua, seakan membuka tabir dan kebobrokan aparat penegak hukum yang telah menyeret banyak personelnya hingga 98 polisi yang diperiksa, bahkan Polri saat ini sedang melakukan mutasi besar-besaran, dampak dari kasus kematian Brigadir Joshua.
Dengan demikian, wahai para tersangka yang telah menewaskan Brigadir Joshua, bahkan kematian yang diluar kewajaran, jujurlah kalian pada diri sendiri dan Tuhan, Jika terus Bersandiwara, suatu saat Tuhanlah yang akan menghukum kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H